SURABAYA (global-news.co.id)-Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi tuan rumah 4th Joint Working Group (JWG) Indonesia – Japan yang berlangsung mulai Senin (23/10/2017) hingga Rabu (26/1/20170) di Surabaya.
Dr rer nat Maya Shovitri, Ketua Panitia 4th JWG, mengatakan tema yang diusung kali ini ialah Strengthening Network for Research, Innovationin Higher Education and Industry Linkage for Sustainable Development. “Untuk mendukung tema tersebut ada tiga topik yang dirundingkan dari diskusi ini yaitu kolaborasi edukasi, kolaborasi penelitian dan inovasi serta kerja sama industri dan universitas. Seluruh perguruan tinggi dibagi menjadi tiga panel diskusi,” jelas Maya.
Pada hari pertama, ajang pertemuan rektor perguruan tinggi Indonesia dan Jepang ini dimulai dengan diskusi tertutup antara perwakilan 22 rektor dari Jepang dengan 75 rektor PTN, PTS dan Vokasi di Indonesia. Pertemuan tersebut untuk menampung segala aspirasi kerjasama dari seluruh perguruan tinggi Indonesia yang akan digodok dalam acara JWG esok harinya.
Tujuan JWG, kata Maya, untuk menciptakan hubungan erat dan meletakkan dasar yang kuat melalui kerjasama antar perguruan tinggi Indonesia -Jepang, membangun sinergitas melalui kerja sama yang saling menguntungkan menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi yang maju pesat, seta meningkatkan jumlah perguruan tinggi Indonesia dan Jepang yang terlibat dalam kerja sama.
Dosen Biologi tersebut juga menjelaskan salah satu poin mendesak dari tiga topik yang diangkat dalam JWG kali ini, yakni terkait industrial linkage. Maya menuturkan permasalahan industrial linkage ini sudah berdasarkan kuisioner yang disebarkan ke beberapa perguruan tinggi. Kondisi kerja sama industri di Indonesia dengan perguruan tinggi saat ini tengah menurun. “Dengan adanya JWG ini, kiranya antara Indonesia dan Jepang bisa saling bertukar pendapat untuk bisa meningkatkan kerja sama antara perusahaan-perusahaan dengan perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya.
Acara diskusi ini merupakan sebuah konsep gagasan baru dari panitia JWG ITS, di mana dalam pelaksanaan JWG sebelumnya tidak pernah dilakukan. Konsep diskusi ini berguna untuk mewadahi aspirasi setiap universitas untuk menemukan bentuk kerja sama yang pas dengan perguruan tinggi di Indonesia. “Harapannya dengan adanya kegiatan diskusi ini, semua saran dari para rektor tertampung dan bisa menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh tiap perguruan tinggi, baik dari segi penelitian, kerjasama industri dan lainnya,” tuturnya.
Maya mengungkapkan bahwa terpilihnya ITS sebagai tuan rumah ditunjuk langsung oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)beserta Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Dalam kesempatan ini, ITS sebagai tuan rumah dalam JWG, memanfaatkan peluang ini untuk memamerkan inovasi dan karya-karya ITS agar dikenal oleh semua perguruan tinggi di Indonesia dan juga perguruan tinggi dari Jepang. “Inovasi ITS dipamerkan langsung sebagai unjuk hasil inovasi dan memanfaatkan peluang ini untuk membangun relasi dengan perguruan tinggi lain atau kerja sama dalam penelitian,” tutupnya.(faz)