SURABAYA (global-news.co.id)-Kekerasan terhadap warga etnis minoritas muslim Rohingya terus menyita perhatian dunia. Berbagai bantuan pun terus mengalir kepada warga Rohingya yang kini mengungsi di Bangladesh.
Di Indonesia, selain pemerintah, sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam juga menggalang dana untuk warga Rohingya. PP Muhammadiyah misalnya. Melalui Lazismu telah menggalang dana kemanusiaan untuk rohingya. Hingga Senin (11/9/2017) kemarin, secara nasional telah mencapai Rp 3,5 miliar, dan kini terus akan bergerak mengumpulkan donasi.
Yang menarik adalah wilayah yang paling banyak mengumpulkan donasi adalah dari PW Muhammadiyah Jawa Timur. Melalui Lazismu wilayah Jatim telah terkumpul donasi kemanusiaan untuk rohingya senilai Rp 1 miliar lebih. Capaian ini patut diapresiasi bahwa kepercayaan masyarakat menyalurkan donasi lewat Muhammadiyah cukup tinggi.
Untuk wilayah Jawa Timur donasi rohingya terbanyak dikumpulkan oleh Muhammadiyah Lamongan, disusul Muhammadiyah Kota Surabaya, publikasi dan update laporan penerimaan dana kemanusiaan ini sebagai bentuk transparansi dan memotivasi untuk lebih massif menggalang bantuan untuk warga etnis muslim Rohingya.
Perhatian serupa juga diperlihatkan pemerintah Indonesia dengan mengirimkan bantuan kepada para pengungsi Rohingya di Bangladesh. “Insyaallah teman-teman akan mendapatkan informasi dalam waktu dekat ini, bantuan pertama kloter (kelompok terbang) pertama dari Indonesia dapat segera terbang ke Bangladesh,” kata Menlu Retno Marsudi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).
Namun Retno belum bisa menyebutkan kapan dan tempat bantuan tersebut akan diberikan. “Alhamdulillah banyak sekali pihak yang ingin memberikan bantuan selain tentunya bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, pengiriman bantuan ke Bangladesh karena kalau dilihat dari jumlah affected person, maka paling banyak saat ini berada di Bangladesh,” tutur Retno.
Bantuan yang dikirimkan adalah apa yang paling dibutuhkan saat ini. Pemerintah terus berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi yang ada di lapangan. “Hal yang paling utama yang mereka butuhkan saat ini adalah antara lain beras, selimut, pakaian, alat kebersihan, misalnya sabun-sampo, kemudian baju anak-anak, dan lain-lain,” sebut Retno. * dtk, ckr