Global-News.co.id
Secangkir Kopi

Akuisisi Saham Bank Maspion

Di sektor perbankan, Minggu ini ada hal yang menarik kita untuk disimak. Apalagi kalau bukan, akuisisi 9,99% saham Bank Maspion oleh Kasikornbank (Kbank). Bank Maspion yang berkantor pusat di Surabaya ini membuat terobosan-terobosan yang cukup mencengangkan. Dengan masuk bank dari negara Gajah Putih ini ke depannya, tidak hanya berkutat di lokal saja, melainkan diharapkan bisa memainkan peran di tingkat Asia, khusus Asean.
Bank komersial keempat terbesar di Thailand telah mengambil alih 9,99% saham di Bank Maspion Indonesia senilai USD 20 juta guna memperkuat kehadiran bank tersebut.

Harga pembelian sebesar Rp 615 per lembar saham atau 62% lebih tinggi dari penutupan harga saham berkode BMAS ini di Bursa Efek Indonesia. Harga saham BMAS naik 5,2% hingga pukul 13.50 WIB pada perdagangan Senin (29/8/2017), membuat bank ini menjadi perhatian kalangan banker.

Sementara, langkah ini juga akan meningkatkan kehadiran Kbank di Asia Tenggara, China, Jepang dan Korsel di pasar-pasar penting bagi bisnis Thailand.  Dengan kenyataan inilah, mau tidak mau nama Bank Maspion akan semakin berkibar dengan masuknya bank asal Thailand yang mempunyai performa baik tersebut. Di sisi lain, masuknya Kbank bukan untuk “menyelamatkan”, karena bank yang dikomandani Herman Halim ini performa tergolong baik.

Tahun ini, PT Bank Maspion Indonesia Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10% sampai 15%. Pertumbuhan pembiayaan ini terutama akan dikontribusikan dari sektor manufaktur. Pertumbuhan kredit tahun ini akan disokong oleh dua sektor utama, yaitu perdagangan dan industri. Seiring dengan pertumbuhan kredit, juga akan menjaga kualitas kredit.

Sampai akhir 2017, bank berkode BMAS ini menargetkan rasio kredit bermasalah atau non perfoming loan (NPL) gross tidak lebih dari 0,91%. Pada kuartal pertama 2017, Bank Maspion mencatat pertumbuhan kredit sebesar 1,52% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 4,07 triliun. Sedangkan laba tercatat naik 13,79% yoy menjadi Rp17,41 miliar. NPL pada kuartal pertama 2017 sebesar 0,98%. Selain itu, perseroan juga akan menggenjot dana murah atau current account and saving account (CASA) melalui implementasi digital banking. Digital banking dilakukan dengan meningkatkan layanan internet, digital banking dan Maspion virtual account.

Dengan adanya pengembangan produk digital banking diharapkan bisa memberikan nilai lebih ke nasabah dan mitra bank. Perseroan menargetkan, dengan adanya implementasi digital banking, pertumbuhan dana murah bank sebesar 10% sampai 15% secara tahunan atau year on year (yoy) sampai akhir 2017. Sedangkan dalam jangka menengah diharapkan tumbuh sebesar 30%.

Dengan fakta inilah, masuknya Kbank di saat kinerja Bank Maspion cukup mengesankan menjadi catatan tersendiri. Inilah yang membuktikan bahwasanya manajemen benar-benar menginginkan agar bank ini ke depannya benar-benar terus melebarkan sayapnya. Harapan itu akan semakin mempunyai harapan setelah Bank Thailand masuk di dalamnya.(*)

baca juga :

Sekali Lagi, Omicron

Redaksi Global News

Pajak Tembus Rp 900 Triliun

Redaksi Global News

Alun-alun Suroboyo

Redaksi Global News