Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Pendidikan Utama

35 Persen Jenis Pekerjaan di Dunia Hilang akibat Perkembangan TI

 

Kadis Infokom Eddy Santoso (kiri) dan Mantan Sekjen Kominfo Suprawoto.

SURABAYA (global-news.co.id)-Perkembangan media dan teknologi informasi benar-benar mengubah berbagai sektor kehidupan. Termasuk hadirnya media sosial diprediksi ke depan akan membuat lenyap atau berubahnya jenis pekerjaan di seluru dunia.

Suprawoto, mantan Sekjen Kementrian Komunikasi dan Informatika 2013-2016, mengutip World Economic Forum (WEF), antara tahun 2015-2020, sebanyak 35 persen jenis pekerjaan di dunia akan hilang atau berubah. “Di ASEAN sendiri sekitar 19 persen akan hilang atau berubah bentuknya,” ujar Suprawoto dalam konferensi pers di sela International Conference on Media and Communication yang diadakan STIKOSA AWS di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (29/9/2017).

“Ada pun penyebab terbesar adalah karena didorong oleh mobile internet dan cloud technology sebesar 46 persen,” ujar pria yang juga widyaiswara Utama Pusdiklat Kominfo dan LAN RI ini.

Suasana seminar

Ia mencontohkan di dunia penyiaran, dulu kalau ingin cakupan beritanya luas, harus mendidik begitu banyak wartawan di berbagai daerah. “Tapi sekarang dengan perkembangan teknologi saat ini berkembang pula citizen journalism. Muncul pula profesi contributor citizen journalism atau apapun namanya,” ungkap Suprawoto.

PembinaYayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur ini mengatakan, pola pencarian informasi masyarakat juga mulai bergeser dari media konvensional seperti radio, televisi dan surat kabar ke media baru. “Lebih dari itu makin meningkatnya pengguna media sosial seperti facebook, instagram dan twitter dan lainnya juga menunjukkan adanya trend makin meningkatnya penggunaan media sosial di masa yang akan datang,” ujar Suprawoto.

Seminar tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Jawa Timur, Eddy Santoso. Dalam kesempatan tersebut, Eddy mengungkapkan bagaimana kemajuan teknologi dan komunikasi telah mengubah kebutuhan masyarakat terhadap informasi.

“Kami siap 24 jam, silakan masyarakat menggunakan media yang ada untuk berkomunikasi dengan Peerintah Provinsi Jawa Timur. Ini juga sudah ditekankan oleh Pakde Karwo berulang-ulang,” ujar Eddy Santoso.

Eddy mengatakan, pemerintah siap memberikan layanan seperti pengaduan dan informasi kepada masyarakat, salah satunya melalui sosial media. “Silakan langsung hubungi media sosial. Twitternya sudah ada @JatimPemprov,” ujarnya.

Menurut Eddy, pihaknya juga telah menekankan kecepatan informasi pada layanan pemerintah lainnya.”Kami terus menekankan pada humas-humas dinas untuk cepat merespons masyarakat. Untuk itu kami batasi satu kali dua puluh empat jam untuk merespon, kalau belum direspon juga, biasanya saya langsung share ke grup kepala-kepala dinas yang ada Pakde Karwo juga, jadi biar cepat direspon,” ujarnya.

Dalam seminar tersebut, hadir pembicara dari luar negeri Panizza Allmark Ph.D dari Edith Cowan University, Western Australia dan Dr Abdul Manaf Bohari dari Universiti Utara, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam pemaparannya, kedua pembicara sepakat revolusi teknologi informasi saat ini telah mengubah banyak sektor kehidupan manusia. (faz)

baca juga :

Tiga ABG Bobol Rumah Donatur Panti Asuhan

Redaksi Global News

Lemas? Hati-hati Hipokalemia!

Ekonomi Lesu Pengusaha Sambat Sulit Bisnis

Redaksi Global News