Global-News.co.id
Indeks Mataraman Utama

Satgas Pangan-Bulog Gelar OP Cegah Lonjakan Harga Sembako

Satgas Pangan bersama Bulog menggelar operasi pasar untuk mencegah lonjakan harga jelang Idul Adha.

MOJOKERTO (global-news.co.id)-Lonjakan harga kebutuhan pokok yang biasa terjadi menjelang Idul Adha mendapat perhatian serius Satgas Pangan dan Bulog. Jumat (25/8/2017), Bulog Sub Divre Surabaya Selatan melaunching operasi pasar (OP) bersama Satgas Pangan, untuk mencegah gejolak harga dan penimbunan kebutuhan pokok.

Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan Arsyad mengatakan, OP digelar mulai Jumat (25/8/2017) hingga H+7 Idul Adha. Sedikitnya 20 pasar tradisional di Jombang dan Mojokerto yang menjadi wilayah kerjanya menjadi sasaran utama. “Saat ini harga kebutuhan pokok masih stabil, tapi kami antisipasi menjelang Idul Adha dengan OP agar harga di tingkat konsumen tetap stabil,” kata Arsyad, Jumat (25/8/2017).

Dalam OP kali ini, lanjut Arsyad, pihaknya menyediakan kebutuhan pokok yang rentan mengalami lonjakan harga menjelang Idul Adha. Beras medium Rp 8.500/Kg, beras medium lebih bagus Rp 9.500/Kg, beras premium Rp 10.500/Kg, gula pasir Rp 11.900/Kg, minyak goreng kemasan Rp 12 ribu/liter, bawang putih Rp 19 ribu/Kg, telur Rp 18 ribu/Kg, serta tepung terigu Rp 8 ribu/Kg.

“Stok semua kebutuhan pokok sudah kami siapkan sangat cukup untuk OP,” tegasnya.

Ketua Satgas Pangan Kabupaten Mojokerto AKP Budi Santoso menuturkan, pihaknya akan mengawal OP yang digelar Bulog. Selain itu, pihaknya juga bakal rajin merazia gudang-gudang yang disinyalir menjadi tempat penimbunan kebutuhan pokok. Pasalnya, penimbunan bakal membuat kelangkaan stok kebutuhan pokok yang berbuntut pada kenaikan harga.

“Kami cek gudang-gudang, penggilingan padi. Kami upayakan semuanya masuk ke Bulog, jangan sampai beras beredar melebihi HET (harga eceran tertinggi) beras Rp 9.450/Kg. Karena itu bisa membuat stok Bulog kosong sehingga terjadi kelangkaan di pasar,” terang pria yang juga menjabat Kasat Reskrim Polres Mojokerto ini.

Sejauh ini, tambah Budi, belum ditemukan adanya praktik penimbunan kebutuhan pokok di wilayah hukumnya. “Kalau kami temukan, pasti kami tindak tegas,” tandasnya. * dtk, bas

baca juga :

Jangkau Kasus COVID-19 di 38 Kab/Kota, Pemprov Jatim Masifkan Rapid Test, TCM dan PCR Massal

Redaksi Global News

Surabaya Kota Pertama di Dunia Punya Kebun Raya Mangrove

Redaksi Global News

Banjir Melanda Mangli, Bupati Hendy Langsung Terjun ke Lapangan

Redaksi Global News