Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Dipanggil Presiden, Polisi Langsung Sebar Sketsa Penyerang Novel

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memperlihatkan sketsa terduga pelaku penyiram air keras Novel Baswedan.

JAKARTA (global-news.co.id)-Pengusutan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan hingga kini masih tanda tanya. Pasalnya, hingga kini polisi belum juga berhasil menangkap pelaku teror terhadap penyidik senior KPK ini.

Padahal, peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel terjadi pada 11 April 2017 lalu. Namun hingga saat ini polisi baru menyebar sketsa wajah yang diduga pelaku teror. Itupun setelah kasus teror terhadap Novel ini mendapat atensi serius dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan secara khusus Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian, untuk segera menuntaskan kasus tersebut. “Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan,” kata Jokowi.

Perhatian Jokowi terhadap kasus ini juga disampaikan melalui akun Twitter resminya, @jokowi, Selasa (1/8/2017). Jokowi juga bicara soal perkembangan pengusutan teror air keras tersebut. “Pengusutannya terus mengalami kemajuan,” cuit Jokowi.

Sikap Jokowi ini pun langsung mendapat reaksi cepat dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Kepada awak media usai pertemuan di kantor Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/7/2017), Tito memperlihatkan sketsa terbaru wajah terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Sketsa diperoleh berdasarkan keterangan saksi yang ada di lokasi kejadian.

“Ini adalah dari saksi yang sangat penting karena 5 menit sebelum kejadian ada di dekat masjid. Dia mencurigakan yang kami duga dia pengendara sepeda motor,” kata Tito.

Sketsa terduga penyiram air keras Novel Baswedan.

Saksi melihat terduga pelaku berdiri mencurigakan di dekat masjid tempat Novel menunaikan salat subuh berjamaah. Terduga penyerang Novel itu memiliki ciri-ciri bertubuh ramping, tinggi 167-170 cm, kulit agak hitam, dan rambut keriting.

Saksi yang dimaksud Tito tak bersedia diungkap namanya. Tetapi saksi tersebut dinilai sangat penting oleh kepolisian. Pihaknya juga bekerja sama dengan kepolisian Australia (AFP) untuk mengungkap kasus ini. “Ini sudah kita lakukan sketsa, mulai tangan sampai gunakan teknologi terakhir. Kami bekerja sama dengan rekan-rekan dari AFP, kepolisian Australia, kemudian kita rekonstruksi dengan komputer sehingga terakhir kami dapatkan ini. Ini belum di-publish, ya,” kata Tito.

Tito menambahkan, jika ada gambar terduga pelaku lain di media sosial, hal itu tidak benar. Dia menegaskan sketsa terbaru ini tidak pernah dipublikasikan sebelumnya. “Ini mungkin belum di-publish ya, karena ini baru kira-kira dua hari yang lalu ini. Jadi, kalau ada yang di media, majalah lain, saya tidak jelas dapat dari mana. Yang ini adalah dari saksi yang sangat penting,” ujarnya.

Selain itu, kata Tito, polisi tetap ingin menelusuri pernyataan Novel soal dugaan keterlibatan jenderal dalam kasus penyiraman air keras terhadapnya. Tim Polri akan meminta keterangan kepada penyidik senior KPK itu di Singapura. “Ini perlu kami tindak lanjuti dengan melakukan, mendengarkan Saudara Novel Baswedan secara langsung,” ujarnya.

Tito akan menemui pimpinan KPK untuk membicarakan langkah-langkah pemeriksaan Novel. Sampai hari ini polisi belum menerima informasi dari KPK soal keberangkatan ke Singapura. “Namun sampai hari ini informasi dari KPK untuk berangkat ke Singapura belum kami terima. Mungkin dalam waktu beberapa hari ke depan, dalam minggu ini kami akan melakukan pembicaraan dengan komisioner KPK untuk membahas langkah-langkah ini,” kata Tito.

Tito menjelaskan, Presiden Jokowi memerintahkan agar kepolisian menuntaskan kasus teror terhadap Novel secepatnya. Hal itu disampaikan Jokowi saat Tito menghadap kemarin. “Beliau (Jokowi) memerintahkan agar menuntaskan sesegera mungkin,” kata Tito.

Tito mengatakan langkah-langkah telah dilakukan oleh kepolisian dalam pengungkapan peristiwa penyiraman air keras itu. Tentu kepolisian akan melakukannya sesegera mungkin.  “Prinsipnya agar sesegera mungkin, tapi kadang-kadang ada kendala di lapangan,” ujarnya. * dtk, nas

baca juga :

Polresta Malang Kota Pelajari Sarana Prasarana Kelompok Rentan di Polresta Sidoarjo

Berpakaian Serba Putih, BCL Duduk di Samping Jenazah Ashraf Sinclair

Redaksi Global News

Kunjungan Wisman ke Jatim Meningkat Drastis

Redaksi Global News