Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Risma Nobar Film Ransel Lusuh Bareng Warga Putat

 

Wali Kota Tri Rismaharini saat nobar Ransel Lusuh dengan warga Putat Jaya, Surabaya, Sabtu (8/7/2017) malam.

SURABAYA (global-news.co.id)-Serangkaian kegiatan Dolly Saiki Fest kembali digelar, salah satunya nonton bareng (nobar) film pendek garapan arek-arek komunitas love Suroboyo berjudul “Ransel Lusuh” antara warga Putat Jaya, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Setiba di lokasi sekitar pukul 21.30 WIB, Risma langsung disambut warga Putat Jaya yang mayoritas dihadiri anak-anak dan ibu-ibu. Sebelum menonton film, Risma berpesan agar anak anak putat jaya berhasil dan harus lebih baik dibandingkan ortunya.

“Kalian berhak untuk sukses dan berhasil, makanya sekolah yang pintar, kalau pintar nanti ibu belikan sepatu,” janjinya yang diiringi aplaus meriah dari anak-anak Putat Jaya di lapangan futsal RW VI, Putat Jaya pada, Sabtu (8/7/2017).

Selain itu, lanjut Risma, seluruh acara yang ada di dolly akan dibawa pada suata acara ketika dirinya menjadi pembicara di luar negeri. “Saya diminta untuk menceritakan kegiatan dan kondisi di dolly,” ujar wali kota yang sarat akan prestasi tersebut.

Tak lupa Risma mengucapkan terima kasih kepada teman teman love suroboyo dan bicara surabaya yang menginisiasi acara ini. “Semoga melalui film ini, anak-anak Surabaya bisa mengerti tentang Surabaya dan belajar arti persahabatan,” imbuhnya.

Selama menonton film berdurasi 1 jam tersebut, Risma yang menggunakan baju berwarna biru tua bermotif bunga duduk bersila sambil menikmati film tersebut. Tampak sesekali Ia tersenyum melihat aksi kocak pemeran film lewat dialek dan gesture kedua pemain.

Di akhir acara menerima hadiah berupa lukisan dari anak-anak dolly dan sanggar lukis anak surabaya. Risma juga membagikan 100 kaos yang diwakilkan oleh 5 anak bonek jarak community dan melakukan foto bersama crew dan pemeran film ransel lusuh.

Sementara itu, sang sutradara Cak Oyot menceritakan secara singkat isi film tersebut yang mana ada dua orang anak berusia 10 tahun bernama Sura dan Baya. Mereka berdua berasal dari kalangan menengah kebawah yang suka keluyuran ke tempat-tempat bersejarah dengan sepeda kesayangan dan ransel dipundaknya.

“Mereka punya keinginan untuk memberitahukan kepada dunia dan seluruh warga Surabaya bahwa destinasi Kota Surabaya tidak kalah dengan kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia internasional. Itu pesan yang ingin disampaikan,” urai Oyot di sela-sela acara.

Pria kelahiran tahun 1980 ini menambahkan, dengan hadirnya film ini, Wali Kota Surabaya Tri rismaharini mengapresiasi karya ini.  “Pasalnya, ini adalah garapan arek arek Suroboyo,” ujarnya.

Ke depan, Oyot berharap agar Pemkot dapat memfasilitasi setiap kegiatan yang dilakukan anak-anak Surabaya khususnya di bidang pembuatan film, seperti membantu dari sektor dana selama proses pengerjaan film melalui dana APBD. “Dengan adanya bantuan dana, setidaknya kami bisa memberi mereka uang lelah,” ungkap pria kelahiran Surabaya tersebut. * pur

baca juga :

Polresta Sidoarjo Berhasil Ungkap Kasus 3C, Pencabulan, dan Pengeroyokan Selama Februari 2024

gas

GLOBAL NEWS Edisi 271 (19-25 November 2020)

Redaksi Global News

Bank Jatim Serahkan 1 Unit Mobil Ambulans pada Baznas Provinsi Jawa Timur

Redaksi Global News