
Bupati Achmad Syaffi menyalami satu per satu para siswa program Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) yang digelar di Pamekasan.
PAMEKASAN (global-news.co.id)–Pamekasan tahun ini kembali menjadi jujukan program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Bupati Pamekasan Achmad Syafii pun mengaku bangga.
“Kami bangga karena bisa ikut andil bagi terwujudnya perdamaian dunia ‘Culture And Art For The Peace”‘(Seni dan Budaya Untuk Perdamaian Dunia),” ujar Bupati Achmad Syafii saat ramah tamah dengan siswa dari 12 negara yang mengikuti program tersebut di peringgitan Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Jumat (14/7/2017) malam.
Diselenggarakan Kemenlu sejak tahun 2003, program BSBI diikuti siswa 12 negara untuk belajar seni budaya.
Dalam sambutannya, kata mantan anggota DPR RI dari Partai Demokrat ini, bisa menciptakan interaksi budaya antara para peserta yang berasal dari berbagai negara dengan latar belakang sosial dan budaya berbeda, dengan rakyat Indonesia, khususnya warga Pamekasan.
“Untuk itu, saya merasa sangat apresiatif terhadap program ini. Jika tahun depan kami masih dipercaya, kami siap menerima dengan terbuka dan penuh rasa bangga,” ucap bupati.
Peserta program BSBI ini telah belajar musik tradisional daul di Sanggar Meonk. Mereka juga belajar seni budaya tradisional Madura lainnya bekerjasama dengan SMK 3 Pamekasan.
Para siswa yang belajar seni budaya tradisional di Pamekasan ini, antara lain perwakilan dari Thailand, Uzbekistan, Singapura, India, Belanda, Belgia, Fiji, Vietnam, Suriname, Nauru, Brunei Darussalam dan Kalimantan Tengah.
Program Besiswa Seni Budaya Indonesia ini merupakan program yang diselenggarakan pemerintah melalui Kemenlu dengan tujuan mempererat hubungan perseorangan antara Indonesia dengan warga negara lain melalui pendekatan seni budaya.
“Melalui program ini tentunya kita juga memperkenalkan kekayaan khazanah seni budaya yang kita miliki kepada warga negara lain,” pungkas Bupati.(mas/*)