Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Surabaya Resmi Terapkan Alat Parkir Meter Multi Kartu

WALIKOTA Surabaya Tri Rismaharini didampingi Difi Ahmad Johansyah mencoba Alat Parkir Meter Multi Kartu.

SURABAYA (global-news.co.id) – Dalam rangka memperluas akses sistem pembayaran di Provinsi Jawa Timur, Sabtu (3/6/2017), Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyelenggarakan Launching Penggunaan Kartu Uang Elektronik pada Alat Parkir Meter.

Acara tersebut turut disaksikan oleh pimpinan perbankan Provinsi Jawa Timur perangkat Muspida Kota Surabaya, dan jajaran pejabat Pemerintah Kota Surabaya. Pada kesempatan tersebut, BI Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan program Sosial Bank Indonesia berupa pakaian kerja untuk juru parkir.

“Ini sebagai bentuk kepedulian dan dukungan BI Provinsi Jawa Timur terhadap juru parkir dalam menjaga kelancaran operasional parkir di Kota Surabaya,” kata Difi.

Menurut Difi, penggunaan Uang Elektronik pada Alat Parkir Meter merupakan sinergi antara BI dengan Pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Perhubungan. Sistem alat parkir meter yang di-launching telah mengintegrasikan sejumlah uang elektronik, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan multikartu yang diterbitkan oleh perbankan yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI46), Bank Central Asia serta kartu cobranding Bank Jatim (BPD Jatim).

Saat ini, alat parkir meter telah terpasang dan digunakan pada area parkir di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, dan akan terus diperluas aksesnya bagi masyarakat di lokasi strategis lainnya.

Dikatakan Difi, penggunaan alat parkir meter multi kartu merupakan salah satu bentuk perwujudan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan BI sejak tahun 2014. GNNT diharapkan dapat mewujudkan Less Cash Society sekaligus mendukung upaya pemerintah menuju ekonomi digital. Hal ini penting untuk mendorong perekonomian yang lebih efisien, serta meningkatkan aspek governance dalam pengelolaan keuangan masyarakat, pelaku bisnis maupun lembaga-lembaga pemerintah.

Oleh karena itu, kata Difi, BI Provinsi Jawa Timur mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam pelayanan publik terutama harapan Kota Surabaya untuk menjadi Smart City. Bank Indonesia Jawa Timur mengharapkan dengan penggunaan pembayaran non tunai (uang elektronik) pada alat parkir meter ini dapat berdampak positif bagi pembangunan daerah terutama pengamanan pendapatan Kota Surabaya melalui sektor perparkiran.

Selanjutnya, BI Provinsi Jawa Timur melalui sinergi dengan pihak terkait akan terus mendukung upaya inovasi yang dilakukan dan dikembangkan oleh semua pihak di seluruh SKPD Pemerintah Kota Surabaya terutama dalam hal elektronifikasi pembayaran sehingga masyarakat dapat menikmati layanan jasa pembayaran secara tepat dan cepat.

 

Melonjak Hingga 40%

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, selama ini pendapatan parkir di Surabaya masih on progress atau sesuai progress, namun tahun ini meningkat. “Tahun lalu pendapatan parkir 24,5%, kini pendapatan perpakiran sudah mencapai 40%,” kata Risma saat peluncuran kartu parkir di Taman Surya Surabaya.

Risma juga mengingatkan kepada warga surabaya yang belum mengerti cara pembayaran uang elektronik parkir agar mencoba dan jika tidak mengerti langsung bertanya kepada petugas parkir.

“Kami sudah menyiapkan petugas yang akan menjaga, Jukir pun ikut membantu dan mengawasi sistem parkir menggunakan uang elektronik ini,” katanya.

Ke depan, kata Risma, berencana membangun gedung parkir di beberapa tempat seperti di Jalan Kertajaya, Joyoboyo, Urip Sumoharjo, Ngagel dan Mayjend Sungkono. “Ini untuk mengurangi kendaraan yang parkir di pinggir jalan,” katanya. nay

baca juga :

Gubernur Jatim : Semakin Desa Mandiri, Semakin Kuat Partisipasi Masyarakat

Kapolresta Sidoarjo Pantau Arus Lalin dengan Gowes dan Berbagi

Redaksi Global News

Benahi MPP Siola, Walikota Eri Utamakan Kenyamanan 

Redaksi Global News