MALANG (global-news.co.id)-SMA Taruna Nala, Malang diharapkan bisa menciptakan SDM usia produktif untuk bisa bersaing dengan negara lain. Apalagi di tahun 2030 mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, dan 60 persennya berusia produktif.
“Ini sangat bagus sekali bagi Indonesia dibanding negara lain yang tak memiliki keuntungan seperti itu. Ada usia-usia produktif yang sangat banyak, tetapi kalau usia produktif itu tidak disiapkan sekarang, itu justru akan menjadi sebuah beban negara karena kesalahan kita tak menyiapkan anak-anak kita bersaing dengan negara lain,” ujar Presiden Joko Widodo saat meresmikan SMA Taruna Nala, Malang, Sabtu (3/6/2017).
Untuk itu, Jokowi mengingatkan, pada semua pihak agar menyiapkan SDM usia produktif dengan baik. “SDM ke depan memiliki peranan penting bagi negara kita. Saya bangga sekali yang dimotori Pak Gubernur dan TNI AL, diberi dukungan dari daerah, Malang, pada pagi hari ini bisa kita lihat SMA Negeri Taruna Nala. Yang kita harapkan bisa mengeluarkan, memproduksi, mempunyai keunggulan-keunggulan SDM,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan perubahan dunia saat ini sangat cepat sekali. Negara lain bahkan sudah membahas soal pengelolaan ruang angkasa (Space x), dan memindahkan orang banyak dengan cepat (hyper loop).
“Inilah yang harus kita kejar. Negara lain kalau dulu ada PayPall sekarang ada AliPay, pembayaran bukan dengan cash, credit card tetapi membayar sesuatu di mana-mana dengan smartphone yang kita punyai,” katanya.
Jokowi mengatakan, perubahan-perubahan tersebut harus segara dikejar. Indonesia juga harus memperbaiki kesalahan yang membuat tertinggal dari negara lain. “Kita harus mengejar, memperbaiki, di mana kita tertinggal. Jangan sampai kita justru terjebak kepada persoalan-persoalan yang sekarang ini kita lihat saling menjelekkan, saling menghujat, terutama di media sosial, saling menyalahkan, memfitnah, membuat berita-berita hoax, di media sosial. Ini ada hal-hal yang tidak produktif, hal-hal yang tak memiliki kontribusi pada negara ini,” katanya.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal PT PAL yang memproduksi alutsista yang didirikan pada tahun 1972. Perusahaan ini bersaing dengan perusahaan sejenis asal Korea Selatan yang dibangun pada tahun 1973.
“Sama-sama dimulai, tetapi di sana (Korea Selatan) sudah membuat kapal selam, kita belum. Kita beli dan pesan di sana. Kenapa kita mulai lebih awal, mereka sudah, kita belum. Pasti harus ada yang harus kita perbaiki. Hal-hal inilah yang perlu kita ingatkan. Sekali lagi, energi kita habis untuk hal-hal yang tidak perlu,” jelas Jokowi.
Untuk itu, Jokowi berharap kepada para pendidik agar betul-betul membina para siswanya, seperti siswa SMA Taruna Nala agar menjadi SDM yang produktif, dan menjadi kebanggaan bangsa.
“Bukan hanya diisi otaknya, namun jiwa dan kegigihan semangatnya dan ini saya lihat di SMA Negeri Taruna Nala ini akan muncul siswa-siswa unggul seperti itu. Siapkan mereka dari awal agar memikiki cita-cita untuk mebangun negeri ini saat mereka dewasa,” pungkasnya. * dtk, nts