Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Kiai Said: NU Siap Beri Pencerahan Anggota HTI

KH SAID AQIL SIROJ – KETUA UMUM PBNU

JAKARTA (global-news.co.id)-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku, siap memberikan pencerahan kepada anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), jika diminta oleh pemerintah. Ini seiring dengan kebijakan pemerintah yang membubarkan HTI.

Menurut Kiai Said, pembubaran HTI ini bukan berarti para anggotanya harus dimusuhi. Melainkan harus dirangkul dan diajak kembali ke jalan yang benar.

“Caranya bisa dengan mengadakan pendekatan dan pencerahan. Kami siap untuk memberikan penerangan (tentang Islam ahlussunnah wal jamaah) jika diperlukan,” ujar Kiai Said usai menghadiri dialog dengan tema “Membedah Konsep Khilafah. Realistis ataukah Utopis” di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017).

Menurut Kiai Said selama ini aktivitas HTI memang tidak mengusik NKRI dengan cara kekerasan. Namun dia dengan tegas menyebut bahwa tujuan HTI adalah mengembalikan sistem khilafah, yang artinya bertentangan dengan sistem negara Indonesia.

“Kita akui HTI tidak melakukan kekerasan, tapi cita-citanya ingin mengembalikan sistem khilafah. Dulunya, HTI di negara Arab itu semua melarang, jadi (HTI) sangat berbahaya kalau dibiarkan, apalagi kalau sudah merupakan kekuatan besar dan menyebabkan konflik,” tuturnya.

Kang Said sapaan akrabnya di lingkungan PBNU ini, juga sempat bercerita tentang Nabi Muhammad SAW ketika mendirikan negara Madinah. Dia menyebut bahwa Madinah tidak didirikan sebagai sebuah negara Islam, karena Madinah menerima semua orang dari kalangan dan agama apapun.

“Di Madinah itu Nabi Muhammad SAW mendirikan negara yang berorientasi kemasyarakatan. Jadi seluruh masyarakat, mau yang muslim pendatang maupun non muslim, semua diterima dengan baik. Tujuannya supaya masyarakat itu cerdas, bermoral dan maju,” katanya.

Terkait sikap HTI yang menegaskan tidak menentang Pancasila? Kiai Said justru mempertanyakan pernyataan HTI tersebut. “Apa dasarnya? Jangan cuma berkata. Kalau dia bilang dia nggak bertentangan dengan pancasila apa buktinya. Artinya gini, mereka bilang tidak bertentangan dengan pancasila tapi mereka ingin merombak pancasila sebagai dasar negara. Mereka kan itu arahnya ke sana, mereka ingin merubah sistem negara nation menjadi sistem negara khilafah,” tukasnya. * (dtk/nas)

baca juga :

Bupati Syafii Serahkan 105 Ekor Hewan Kurban

Redaksi Global News

Sidak Pengerjaan Saluran, Walikota Eri Minta Dikerjakan Siang Hari

Redaksi Global News

Audiensi dengan Bank Jatim, Wali Kota Risma Inisiasi Kembangkan Toko Kelontong Berbasis Digital

Redaksi Global News