MAGELANG (global-news.co.id)-Kota Surabaya dan Pasuruan punya masjid Chenghoo yang sudah terkenal di kalangan wisatawan. Tak kalah menarik ada masjid unik yang bentuk arsitekturnya mirip kelenteng di Kota Magelang Jawa Tengah.
Pada hari biasa, hari Minggu malam diisi dengan salawatan, pada hari Senin kajian fikih, Selasa kajian hadist, Kamis membaca al-kafi, Jumat tadarus Alquran dan Sabtu yasin serta tahlil. Pada bulan Ramadan saat ini, Masjid Al Mahdi kegiatan bertambah lagi dengan kegiatan buka puasa bersama, kuliah subuh, pengajian fikih, tadarus Alquran, dan penerimaan serta penyaluran zakat.
Mahdi, pemrakarsa masjid Al Mahdi, mengungkapkan masjid ini mampu menampung jamaah sekitar120 orang dan dilengkapi dengan tempat wudlu terpisah serta kamar yang rencananya diperuntukkan bagi penjaga. “Hampir setiap hari pasti ada kegiatan di masjid ini,” ujar Mahdi.
Dia mengatakan, keberadaan masjid yang menelan biaya pembangunan sekitar Rp1 miliar itu mendapat sambutan sangat bagus dari masyarakat. Tak hanya para pejalan yang sengaja singgah untuk menunaikan ibadah, tapi banyak juga warga yang datang untuk sekedar berfoto di halaman depan masjid.
Mahdi menuturkan, sebelum dibangun masjid, di lokasi tersebut, tepatnya Jalan Delima Raya Nomor 42, Kota Magelang, dulunya berdiri sebuah rumah biasa dengan ukuran kurang lebih 290 meter persegi.
Mahdi kemudian mewakafkan tanah miliknya tersebut untuk kemudian dibangun masjid sejak bulan Agustus 2016 lalu.
Salah satu jamaah, Loso (66), warga Armada Estate, mengaku senang dan dipermudah dengan adanya masjid Al Mahdi. Sebelum ada masjid ini, dia harus berjalan kaki sejauh 400 meter untuk bisa beribadah ke masjid. Kini dia hanya perlu berjalan sejauh 100 meter.
“Keberadaan masjid ini juga menarik banyak orang untuk datang, sekalipun sekadar berfoto di depan. Mereka kebanyakan meminta izin untuk foto di depan,” ungkap Loso. * det, jeng