Global News/F. Al Aziz
Sekilas baju batik ini tak terlihat merupakan jahitan dari berbagai macam potong limbah kain batik berbagai motif khas Bojonegoro. Baju batik terbuat dari jahitan perca kain batik ini merupakan salah satu kreasi ibu-ibu Desa Campurejo, Bojonegoro yang memanfaatkan limbah kain batik. Kreasi muncul dari keberadaan Bank Sampah Campurejo (BSC) salah satu binaan Joint Operation Body Pertamina Petrochina East Jawa (JOB) PPEJ. Menurut Koordinator BSC, Moh. Yasin, para ibu-ibu yang setiap harinya bisa menjahit ini mendapatkan bantuan pelatihan dan peralatan dari JOB PPEJ. Untuk menghasilkan satu baju dibutuhkan satu kilogram limbah perca batik. Proses pembuatannya pun tergolong membutuhkan kesabaran karena harus memilah dan memilih perca untuk kemudian dipotong bentuk kotak-kotak baru kemudian disusun untuk menjadi lembaran kain. Karena itu, masing-masing ibu memiliki peran sebagai penjahit, pemotong dan ada juga yang mendesain. Tak heran kalau baju ini dibanderol cukup tinggi yakni Rp 250 ribu. Meski belum menerima banyak order, namun ‘varian batik’ ini mulai diminati warga, terbukti, warga desa setempat juga mendapat tawaran pameran oleh Badan Lingkungan Hidup pemkab setempat. Nah, tertarik mencoba?