Global-News.co.id
Mataraman

Rajin Gelar Job Fair, Kerja Keras Tanggulangi Pengangguran

GN/BAMBANG SUJARWANTO BLUSUKAN: Bupati MKP sering menyambangi wilayah pelosok guna mengetahui kebutuhan infrastruktur di wilayah yang dipimpinnya.
GN/BAMBANG SUJARWANTO
Bupati Mustofa Kamal Pasa (baju kuning) sering menyambangi wilayah pelosok guna mengetahui kebutuhan infrastruktur di wilayah yang dipimpinnya.

MOJOKERTO (Global News)–Bupati Mojokerto H. Mustofa Kamal Pasa (MKP) sosok pemimpin daerah yang giat mengupayakan lapangan pekerjaan baru bagi warganya. Tujuannya jelas, warga berusia siap kerja bisa mendapatkan pekerjaan dan tidak menjadi pengangguran.

Mulai dari job fair (bursa kerja), peningkatan kualitas SDM, memperbanyak pembangunan infrastruktur, promosi ke pemilik modal, membuka kawasan industri baru serta memberi kemudahan ke investor dalam mengurus perizinan merupakan sederet ikhtiar yang dilakukan agar angka pengangguran berkurang.

Bupati Mustofa punya prinsip, dengan semakin sering membuka job fair, warga akan mudah mendapatkan informasi adanya lowongan kerja dari perusahaan.

Sebaliknya, pengusaha diringankan bebannya dalam mendapatkan calon pekerja. “Sekaligus job fair bisa memberi keleluasaan pengusaha menseleksi pencari kerja untuk mendapakan pekerja yang tepat sesuai keiginan dan kebutuhan perusahaan,” terangnya.

Dalam job fair lalu yang digelar Disnakertrans selama dua hari yang melibatkan 48 perusahaan itu, akhirnya bisa menampung 2.439 orang tenaga kerja. Sedangkan jumlah pencari kerja yang mengambil formulir ada 5.382 lembar, dan yang diserahkan keperusahaan ada 3.688 lembar.

“Bayangkan dalam dua hari saja berbagai perusahaan bisa menampung ribuan pekerja baru. Saya optimistis semakin sering kegiatan seperti ini digelar bisa menguranngi pengangguran diwilayah ini,” katanya.

Sementara itu, Kadisnakertrans Kab. Mojokerto, Drs Try Mulyanto MSi mengatakan, dalam job fair itu, terbuka lowongan kerja sebanyak 2.439 orang. Rinciannya untuk tingkat SMP 65 lowongan, SMA 1.519 lowongan, D1 dan D3 ada 559 lowongan, S1 ada 423 lowongan, S2 ada 2 lowongan.

Sedangkan jumlah warga di Kab. Mojokerto sampai tahun 2016 yang tak memiliki pekerjaan tetap ada 23.328 orang atau 4 persen dari angkatan kerja yang ada. “Kita terus berupaya mengurangi angka pengangguran. Selain menggelar job fair, kita juga membuka kawasan industri baru di utara Sungai Brantas seluas 10 hektare,” ujar Try.

Pelaksanaan job fair hanyalah salah satu dari beberapa upaya yang dilakukan Bupati Mustofa agar semakin terbuka peluang lapangan kerja.

Kemudahan pengurusan perizinan kepada investor adalah upaya lainnya. Seperti pengeluaran Tanda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan Badan Perizinan Terpadu dan Penaman Modal (BPTPM). Tahun 2014, BPTPM mengeluarkan 1.112 unit usaha mampu menyerap tenaga kerja 12.410 orang, dengan nilai investsi Rp 2,5 triliun.

Setahun kemudian, BPTPM mengeluarkan 1.263 unit yang mampu menyerap tenaga 18.333 orang dengan nilai investasi sekitar Rp 9,4 triliun. Dalam pertengahan tahun 2016 ini, ada 750 unit usaha menyerap tenaga kerja 10 ribu orang dengan nilai investasi Rp 26 triliun.

Tak mau setengah dalam memberikan kemudahan, bupati juga melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Kabupaten Mojokerto. “Kami optimistis dengan potensi yang ada di wilayah kami, akan banyak dilirik pengusaha,” katanya.

Wilayah Kabupaten Mojokerto sendiri kini telah berfungsi sebagai daerah peyangga Surabaya. Apalagi dengan  adanya pembangunan tol Mojokerto-Surabaya. Hal ini tentunya akan membuat Kabupaten Mojokerto sangat diperhitungkan oleh para investor, yang ingin berbisnis di Surabaya.

“Jarak Mojokerto-Surabaya tidak jauh, infrastruktur (juga) baik, ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk membangun usaha di wilayah ini,” tandasnya.

Sekretaris Apindo Kab. Mojokerto Edy Yusep, mengatakan, upaya yang sudah dilakukan bupati tersebut sudah sangat tepat. Mulai dari infrastruktur jalan raya, kemudahan perizinan adalah semua hal yang sangat diharapkan  pengusaha. Ditambah dengan program amnesti pajak dan jalan tol semakin melengkapi kebutuhan investor dalam mempercepat menanamkan modalnya di Kab. Mojokerto. “Hal–hal seperti inilah yang ditunggu-tunggu dan disukai investor. Lebih –lebih lagi, kondisi keamanan di Kab. Mojokerto relatif stabil juga,” kata Edy Yusef.

Sementara itu, Juru Bicara Gabungan Serikat Pekerja Mojokerto Suroto menilai langkah bupati  akan semakin bagus jika setiap investor yang mendirikan modalnya di Kab. Mojokerto lebih mengutamakan tenaga kerja asli Mojokerto. “Percuma saja banyak pabrik berdiri di sini, kalau pekerjanya banyak dari warga luar Mojokerto. Ini yang harus dicermati bupati. Karena, tujuan awalnya mendatangkan investor itu untuk mengurangi pengangguran dan mensejahterakan warga Mojokerto. Kalau banyak pabrik namun tidak bisa mengurangi pengangguran di wilayah ini, ya rasanya kurang lengkap,” harapnya. *bas/adv

 

baca juga :

Disdikbud Kab. Madiun Gelar Lomba Siswa Berprestasi

Redaksi Global News

Sekelompok Warga Trenggalek Demo Tolak Tambang Emas PT SMN

Redaksi Global News

Safari MPET2 di Madiun, Banyak Menerima Masukan

gas