LOS ANGELES (Global News)-Hillary Clinton, Selasa (7/6/2016), terpilih menjadi calon presiden Amerika Serikat (AS) dari kubu Partai Demokrat. Istri mantan Presiden Bill Clinton tersebut menorehkan sejarah baru sebagai wanita pertama di AS yang maju dalam persaingan menuju kursi presiden.
Menteri luar negeri era Presiden Barrack Obama ini memperoleh jumlah suara dukungan yang diperlukan untuk memenangi kompetisi di tubuh Partai Demokrat, Senin (6/6/2016) waktu setempat atau Selasa WIB pagi.
Berdasarkan penghitungan yang digelar kantor berita Associated Press, Hillary tercatat telah mengumpulkan 2.383 delegasi. Jumlah itu cukup menjadikan dia sebagai calon presiden dari kubu Demokrat. Perolehan tersebut tak akan lagi dapat dikejar oleh pesaingnya, senator asal Vermont, Bernie Sanders.
Terpilihnya Hillary Clinton ini menjadi sejarah tersendiri karena selama 227 tahun merdeka, ini pertama kalinyas salah seorang calon presidennya adalah perempuan. Setelah George Washington terpilih sebagai presiden saat AS baru merdeka pada 1789, telah ada 44 presiden yang semuanya laki-laki dan 43 di antaranya berkulit putih, sisanya kulit gelap.
Calon-calon presiden yang maju dalam pemilu sepanjang catatan sejarah AS pun semuanya adalah pria. Kini, Hillary segera menjadi calon wanita pertama untuk Gedung Putih.
Hillary sendiri tak bereaksi banyak atas kabar kemenangannya ini. Dia sedang menggelar kampanye di California ketika berita ini muncul. Di tengah keramaian massa pendukungnya, perempuan itu hanya mengatakan, dia berada di ambang sejarah baru AS. “Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dia.
“Namun, masih ada pekerjaan yang harus dirampungkan di enam negara bagian yang akan memilih Selasa besok,” kata Hillary. “Kita akan berjuang keras untuk memenangi setiap tahap pemilihan,” kata Hillary lagi.
Memang, sejak awal dominasi Hillary atas Sanders telah terlihat. Dia memimpin perolehan suara dengan tiga juta suara, 291 delegasi, 523 super delegasi, dan kemenangan di 29 kaukus dan 21 primary. Capaian itu bahkan lebih banyak dari yang didapat Barack Obama pada tahun 2008 saat dia mengungguli Hillary dengan 131 delegasi dan 105 super delegasi.
Setiap negara bagian memiliki delegasi untuk konvensi nasional partai. Jumlah delegasi ini ditentukan partai berdasarkan besaran populasi sebuah negara bagian. Namun, masih ada beberapa super delegasi di tiap negara bagian yang bisa memilih kandidat yang mereka sukai. Para super delegasi ini biasanya adalah para pejabat pemerintah, mantan presiden, anggota kongres, anggota komite, dan anggota senat negara bagian. (kpc/ant/faz)