
BERSIH: Kabid PSDP Disbudpar Jatim Dra. Rosmiati MM menyerahkan kenang-kenangan berupa bak sampah kepada peserta kegiatan pemberdayaan pokdarwis desa wisata di Pujon Kidul Malang, kemarin
SURABAYA (Global News)-Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi atau wilayah.
Pokdarwis juga tak lepas dari istilah “Sapta Pesona”, yakni jabaran konsep Sadar Wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata, melalui perwujudan unsur aman, tertib, bersih,sejuk, indah, ramah dan unsur kenangan.
Kelompok sadar wisata ini kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar Pokdarwis.
Ini merupakan kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk meningkatkan pemahaman kepariwisataan, meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan, meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi masyarakat/anggota Pokdarwis.
Dari tahun ke tahun kelompok sadar wisata ini terus tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di kabupaten/kota si jawa timur. Hal ini tidak terlepas dari support Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim. Seperti yang baru saja digelar pemeberdayaan kelompok sadar wisata di Pujon Kidul Kabupaten Malang. Di daerah ini dari desa wisata yang sudah terbentuk mempunyai 3 kategori daya tarik wisata, baik itu DTW Alam, DTW Budaya maupun DTW buatan semua ada diwilayah Kabupaten Malang.
Dalam rangka mengoptimalkan potensi yang ada tersebut, Disbudpar Jatim menggelar kegiatan pemberdayaan pokdarwis dan desa wisata selama dua hari mulai tanggal 25-26 April 2016 di Pujon Kidul Kabupaten Malang dan diikuti oleh 100 orang peserta kelompok sadar wisata, pelaku indutri pariwisata dan berbagai pelaku wisata dari kabupaten/kota se jawa timur..
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (PSDP) Disbudpar Jatim Dra. Rosmiati MM usai membuka acara mengatakan, bahwa dalam rangka penataan dan pengembangan desa wisata agar implementasi Sapta Pesona dapat diterapkan di masing-masing desa wisata.
“Kegiatan ini bermaksud untuk memberi pengetahuan terkait desa wisata, mengelola potensi dan sumber daya desa dibidang pariwisata, dapat berdaya saing, sehingga pendapatan ekonomi masyarakat meningkat. Disamping itu kegiatan ini bertujuan agar meningkatkan pendapatan masyarakat, peningkatan pendapatan daerah dan paling utamanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan.”ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (PSDP) Disbudpar Jatim Dra. Rosmiati MM.
Rosmiati menambahkan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Malang pihaknya berharap tersedianya paket dan tujuan wisata unggulan di Kabupaten Malang yang berkelas Internasional. Serta terwujudnya kesamaan visi dan misi dari seluruh pelaku pariwisata khususnya pengurus kelompok sadar wisata dalam mewujudkan kepariwisataan Kabupaten malang yang Madep Manteb Manetep berkelanjutan.
Sementara itu Kepala Disbudpar Jatim DR.H.Jarianto, Msi dalam sambutan yang dibacakan Kabid PSDP Rosmiati mengatakan. sektor cukup penting bagi perekonomian di Jawa Timur adalah pariwisata. Bahkan sektor ini menjadi skala prioritas pembangunan pemprov jatim. Sebab itu menjadi hal penting juga untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Pemerintah Pusat pun melalui Kementerian Pariwisata bahkan menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara dengan angka 20 juta sampai tahun 2019, dan Jawa Timur tentu bisa mengambil beberapa puluh persen dari capaian angka yang ditargetkan tersebut.
Jarianto mengungkapkan, pertumbuhan kinerja pariwisata di Jawa Timur pada tahun 2014 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Indikator yang bisa dilihat adalah kinerja kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 54,07 persen dibanding tahun 2013. “Ini angka riil, kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Jawa Timur sebanyak 463.596 ribu orang pada tahun 2014. Sedangkan di tahun 2013 adalah 300.909 orang. Itu artinya meningkat 54,07 persen dibanding tahun 2013,” Kata Jarianto.
Menurut mantan PJ Bupati Trenggalek ini, jumlah pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 45,61 juta orang atau meningkat 14,94% dari tahun sebelumnya. Disamping itu Produk Domestik Regional Bruto sektor pariwisata tahun 2014 sebesar Rp 101,97 triliun. Di tahun 2013 sebesar Rp 88,16 triliun. “Secara keseluruhan, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto dari sektor pariwisata Jawa Timur, sebesar 7,89 persen atau Rp 1,292 triliun,” Jelas Jarianto. (adv/sujito)