SOLO (Global News) Penerimaan calon pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun 2016 ini tercemar, menyusul terungkapnya tindak pidana penipuan dengan tersangka Nasrudin. Sebanyak lima orang korban penipuan tersebut, melaporkan Nasrudin (26), warga RT 01, RW 01, Desa Margomulyo, Kecamatan Karangmalang, Kab. Sragen, ke Polresta Surakarta.
Dalam laporan yang diterima Polresta Surakarta, Kamis (7/4/2016), kelima orang tersebut telah menyerahkan uang kepada Nasrudin, yang disebut “tanda jadi” untuk diterima sebagai pegawai PT. KAI. Jumlah uang yang diserahkan korban bervariasi antara Rp 5 juta sampai Rp 30 juta tergantung kemampuan para korban memenuhi permintaan tersangka pelaku yang pembayarannya secara angsuran.
“Tersangka minta uang imbalan kepada korban masing-masing Rp 45 juta. Pembayarannya dengan cara mengangsur,” ujar Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara Prorianta kepada wartawan.
Tindak kejahatan penipuan tersebut terungkap setelah polisi mengembangkan penyelidikan berdasarkan laporan korban. Tersangka pelaku diringkus polisi di kawasan Stasiun Balapan Solo, seusai bertransaksi dengan korban.
“Total uang yang diterima tersangka pelaku dari para korban sebesar Rp 77 juta,” jelas Kanit I Satreskrim Polresta Solo, AKP Suharno.
Menyinggung modus operandi penipuan tersebut, menurut aparat Polresta Surakarta itu, tersangka meyakinkan para korban dengan mengaku sebagai karyawan PT. KAI. Kepada para korban, karyawan gadungan itu menyerahkan pakaian seragam PT.KAI, masing-masing satu stel lengkap dengan topi. Penyerahan dilakukan setelah korban membayar angsuran “tanda jadi”. Dalam aksinya, tersangka pelaku juga menggunakan stempel palsu, kuitansi, serta kertas bermaterai sebagai bukti pembayaran angsuran. “Seragam dan atribut PT KAI yang diberikan kepada para korban, dibeli tersangka di sebuah toko dekat stasiun,” ungkap Yuli.
Di depan wartawan, tersangka Nasrudin, menyatakan, dia baru kali melakukan penipuan dengan alasan, memanfaatkan momentum penerimaan pegawai PT. KAI. “Saya lihat banyak orang yang mendaftar ke PT KAI, sehingga saya coba-coba menawarkan kepada pelamar. Ternyata mereka mau,” katanya (Tok Suwarto).