KALKUTA (Global News)-Sebuah jembatan layang (flyover) sepanjang 1,9 kilometer di kawasan Girish Park, Kalkuta, India, tiba-tiba runtuh, Kamis (31/3/2016) malam. Sedikitnya 21 orang tewas, namun jumlah tersebut pasti bertambah, mengingat puluhan orang tertimpa dan terperangkap di balik reruntuhan.
Tim penyelamat bekerja sepanjang malam, Jumat (1/4/2016), untuk mengevakuasi puluhan orang yang diyakini terperangkap di bawah jembatan.
Flyover ini telah dibangun sejak 2009 dan telah melewati beberapa tenggat waktu untuk penyelesaian. Belum diketahui penyebab runtuhnya jembatan, tapi masalah keamanan seperti kurangnya inspeksi dan penggunaan bahan standar sebelumnya diduga banyak terjadi di beberapa proyek konstruksi di India.
IVRCL, perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan tersebut, mengungkapkan, akan bekerja sama dengan peneliti. Namun salah satu pejabat senior di India mengatakan, perusahaannya memiliki catatan keamanan yang baik.
Flyover itu terletak di salah satu lingkungan paling padat penduduk dengan jalan sempit dan toko-toko serta rumah-rumah yang dibangun berdekatan sehingga sulit untuk menempatkan alat berat ke lokasi kejadian.
Mengutip BBC, berdasarkan rekaman CCTV yang dipasang di media sosial saat bagian 100 meter dari struktur jembatan runtuh langsung menghantam orang yang melintas di bawahnya serta becak motor dan bangunan di dekatnya. Saksi mata juga mengatakan mobil lain, bus dan truk juga tertimpa reruntuhan.
Sementara itu, tim tanggap bencana menggunakan anjing pelacak, pemotong beton, mesin bor dan sensor untuk mendeteksi apakah masih ada korban selamat di bawah reruntuhan.
Juru Bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDRF) Anurag Gupta mengatakan, tentara dan personel NDRF berada di tempat kejadian bersama ratusan polisi dan pejabat setempat.
Menteri dari Bengal Barat Mamata Banerjee mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas pada mereka yang bertanggung jawab atas bencana itu. (bbc/ant/faz)