Global-News.co.id
Indeks Utama

Ratusan Warga Jatim Eks Gafatar Akan Dikarantina

SURABAYA-Ratusan warga Jawa Timur eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dijadwalkan akan dipulangkan pada Jumat (22/1/2016). Agar tidak menyebarkan ajarannya ketika sampai di Jatim, mereka akan dikarantina dan diberikan penyadaran.

”Jadi mereka akan dipulangkan mulai besok (Jumat). Nanti akan dikarantina selama empat hari dan diberikan ceramah agar mereka sadar,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

Dia mengatakan, 500 warga Jatim itu akan dipulangkan menggunakan kapal. Mereka kemungkinan akan singgah di pelabuhan Tanjung Perak dan Semarang dan langsung dibawa ke balai pelatihan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertransduk) Jatim untuk dikarantina selama empat hari.”Materinya memang mengenai prinsip ajaran Islam yang benar. Mereka kan menganggap bahwa ajaran di luar dirinya selama ini salah,” tandasnya.

Dari data yang dihimpun, sekitar 500 warga Jatim yang tergabung dalam Gafatar itu ada di 18 kabupaten/kota di Jatim. Jumlah yang terbesar ada di kota Surabaya yakni 88 orang. Sedangkan kabupaten Sidoarjo ada 17 orang, Porong 9 orang, Pacitan 3 orang, Pasuruan 30 orang, Ngawi 1orang, Mojokerto 21 orang, magetan 7 orang.

Sementara untuk kabupaten Blitar 21 orang, Gresik 14 orang, Kediri 19 orang, Malang 14 orang dan Madiun 14 orang dan Tuban 7 orang.”Memang yang mereka hanya dikarantina hanya 4 hari. Setelah itu mereka akan dikembalikan kepada keluarganya masing-masing,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim Najib Hamid mengatakan, Pemprov Jatim membentuk tim untuk menyadarkan para eks anggota Gafatar.”Jadi mereka akan diberikan penyadaran supaya bisa diterima masyarakat kembali,” pungkasnya.bud

baca juga :

Buka Seleksi, Pemprov Jatim Segera  Isi 18 Kekosongan Jabatan Pimpinan Tertinggi Pratama

Titis Global News

DKPP Sebut Program Ketahanan Pangan di Surabaya Hasilkan Padi 22,4 Ton

Redaksi Global News

HUT Ke-14 Masjid Cheng Hoo Surabaya, YHMCHI-PITI Harus Menyatu

Redaksi Global News