SURABAYA (Global News)-Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo meninjau para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di asrama transito Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Jl. Margorejo Surabaya, Sabtu (23/1/2016) tadi pagi.
Dalam pertemuannya dengan eks anggota Gafatar tersebut, Pakde Karwo meminta warga agar berubah. Mereka harus mengubah ideologi yang selama ini menyimpang, agar bisa kembali diterima oleh keluarga dan masyarakat.”Sampeyan kudu berubah, apa yang sudah kami upayakan ini tidak akan ada artinya jika anda tidak berubah,” ujar Pakde Karwo di hadapan eks anggota Gafatar.
Dia mengatakan, pihaknya siap menampung dan mencarikan solusi bagi mantan anggota Gafatar asal Jatim agar dapat kembali ke daerah asal dan diterima oleh lingkungan dan keluarga masing-masing.
“Pemprov bersama Polri dan TNI akan carikan jalan agar anda bisa kembali menjali kehidupan normal ketika pulang ke daerah asal masing-masing, tentu normal menurut lingkungan, bukan menurut pendapat individu, karena kita hidup bermasyarakat, dan anda adalah masyarakat Jatim. Sudah kewajiban kami untuk membantu anda,” katanya.
Pakde Karwo menjelaskan, untuk sementara, para pengungsi akan diberikan tempat tinggal ssementara di Asrama Transito Disnakertransduk, di tempat ini, mereka akan diurus oleh pemerintah, mulai dari makanannya, keamanannya, dan lainnya. Para pengungsi juga didampingi dan diberi siraman rohani oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat.
“Yang pertama, anda semua sudah selamat sampai di sini dan bisa beristirahat, yang kedua, bersabarlah dulu, kami akan berbicara dengan para bupati/walikota, kiai, ulama, dan tokoh masyarakat agar ketika anda pulang ke daerah asal, anda semua bisa diterima kembali oleh tetangga, lingkungan dan masyarakat. Sambil anda menunggu, silakan merenung, apa penyebab masalah ini bisa terjadi? Ini penting karena merenung adalah bagian dari perubahan diri ke arah yang lebih baik” jelasnya.
Sebagai informasi, pagi hari tadi Jatim kedatangan 2 kloter penerbangan eks anggota Gafatar sebanyak 400 orang yang berasal dari Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Gresik, Jombang, Jember, Kediri, Lamongan, Malang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan.
400 orang tersebut terdiri dari 114 perempuan, laki-laki 90 orang, anak-anak 151 orang, 32 bayi, dan 14 personel keamanan. Setibanya di Asrama Transito, mereka langsung diberikan makan pagi dilanjutkan dengan pembekalan rohani, pendataan, dan penempatan dalam barak.
Para pengungsi akan dibagi dalam 9 barak (4 barak berbentuk kamar, 5 barak berbentuk los) yang dilengkapi dengan 60 kamar mandi dengan fasilitas MCK. Penampungan mantan anggota Gafatar ini didukung penuh oleh Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya, Polrestabes Surabaya, dan Polres Sidoarjo dan Kodim Surabaya serta Polsek serta Koramil wilayah Wonocolo.bud