PROBOLINGGO (Global News)-Kawah Gunung Bromo melontarkan material yang lebih besar dari pada abu vulkanis, berupa pasir dan kerikil. Selain itu lontaran disertai asap kelabu pekat kecokelatan, di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten probolinggo. Kondisi ini mulai Minggu (24/1/2016) hingga Senin (25/1/2016).
Lontaran pasir dan batu-batuan kecil yang panas jatuh di radius 2 km area kaldera, material kasar ini banyak mengendap di kaki Gunung Bromo, Gunung Kursi dan Gunung Batok.
Sementara material ringan berupa abu vulkanis, terbawa angin ke pemukimwan warga di sisi timur kawah, dengan ketinggian asap capai 1.200 meter 3.529 meter di atas permukaan laut.
Selain lontaran pasir, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi setempat mendeteksi, telah terjadi 36 gempa letusan dalam kawah Bromo selama 24 jam terkahir, sejak pukul 00.00 hingga 06.00 Wib.
Kepala Pos Pantau Gunung Bromo Ahmad Subhan mengatakan durasi gempa letusan 21 sampai 36 milimeter dengan amplitudo maksimal 36 milimeter dominan 6 milimeter, disertai suara dentuman dan gemuruh keras. Saat ini lereng Gunung Bromo diselimuti kabut tebal bercampur material vulkanik.
“Asap mengarah ke timur, hujan abu tipis ke Desa Wonokerso. Asap bercampur pasir dan krikil di sekitar kawah,” kata Subhan seperti dilansir situs detik.com.
Warga suku Tengger di kawasan rawan bencana, khususnya di radius 5 Km diminta meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, lontaran pasir biasanya akan disusul dengan lontaran lapili, berupa material batuan berukuran 0,2 hingga 10 milimeter dalam kondisi panas. (dtc)
berita sebelumnya
berita selanjutnya