Global-News.co.id
Indeks Kesehatan Utama

Sempat Dilaporkan 78%, Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Turun Jadi 50,4%

 

Efikasi vaksin virus Corona (Covid-19) buatan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, mencapai 50,4 persen dalam uji klinis di Brasil.

BRASILIA (global-news.co.id) – Efikasi vaksin virus Corona (Covid-19) buatan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, mencapai 50,4 persen dalam uji klinis di Brasil. Angka ini jauh lebih kecil dari yang sebelumnya sempat dilaporkan di Brasil.

Vaksin buatan Sinovac, Coronavac, adalah satu dari dua vaksin yang dipesan oleh Pemerintah Brasil. Angka efikasi Sinovac di Brasil ini hanya sedikit di atas ambang batas persetujuan 50 persen.

Pekan kemarin, jajaran peneliti dari Butantan Institute yang melakukan uji klinis di Brasil, mengumumkan bahwa vaksin Sinovac memiliki 78 persen efikasi terhadap kasus covid-19 berskala “ringan hingga berat”

Namun pada Selasa kemarin ternyata angka tersebut tidak meliputi data dari kelompok kasus covid-19 berskala “sangat ringan.” Dengan tambahan data tersebut, efikasi vaksin Sinovac di Brasil turun drastis menjadi 50,4 persen.

Dikutip dari laman BBC,  Rabu (13/1/2021), Butantan menegaskan bahwa angka 78 persen adalah efikasi vaksin Sinovac terhadap pencegahan kasus covid-19 berskala ringan.

Hasil uji klinis vaksin Sinovac beragam di berbagai negara. Di Turki, uji klinis vaksin Sinovac memiliki tingkat efikasi hingga 91,25 persen. Sementara data uji klinis di Indonesia menunjukkan efikasi vaksin Sinovac berada di angka 65,3 persen. Kedua hasil uji klinis tersebut merupakan data interim dari uji klinis fase akhir.

WHO Cek Kualitas  Sinovac dan Sinopharm

Sementara itu sebuah tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang saat ini berada di Tiongkok sedang menjalin kerjasama dengan perusahaan pembuat vaksin Sinovac dan Sinopharm. Kerjasama dilakukan dalam upaya memasukkan Sinovac dan Sinopharm ke dalam daftar penggunaan darurat vaksin Covid-19.

“Saya senang bahwa tim WHO di Tiongkok sedang berkoordinasi dengan pembuat vaksin Sinovac dan Sinopharm dalam memeriksa kesesuaiannya dengan kualitas manufaktur internasional,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa seperti dilansir dari laman Xinhua, Rabu (13/1/2021).

Ia mengatakan bahwa WHO terus berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan pengembang vaksin di seluruh dunia. Hal ini dilakukan agar semakin banyak vaksin yang dapat masuk ke daftar penggunaan darurat.

“Meski kami tetap optimistis mengenai keamanan dan efektivitas dari vaksin-vaksin yang sedang didistribusikan (di seluruh dunia), kami ingin proses ini dipercepat, sehingga vaksin dapat dialokasikan secara merata dalam beberapa pekan ke depan,” ungkap Tedros.

Sejumlah negara dunia telah atau sedang mempersiapkan program vaksinasi Covid-19. Di beberapa negara, vaksinasi dilakukan dengan menggunakan vaksin Sinovac dan juga Sinopharm.

Untuk Sinovac, uji klinis telah dilakukan di Brasil, Indonesia, dan Turki dengan beragam hasil efikasi. Data interim dari uji klinis fase akhir vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen di Indonesia, 91 persen lebih di Turki, dan 50,4 persen di Brasil.

Vaksinasi dengan menggunakan vaksin Sinovac dimulai hari ini di Indonesia. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin covid-19.

Setelah Jokowi, sejumlah individu yang mewakili berbagai elemen masyarakat turut mendapat suntikan vaksin Sinovac di Istana Merdeka Jakarta. wah, med, bbc

baca juga :

Tinjau Pengerukan Saluran di Semampir, Risma Minta Datangkan Alat Berat

Redaksi Global News

Atap Rumah Warga Pogot Ambruk, Pemkot Surabaya Gerak Cepat Lakukan Intervensi

Redaksi Global News

Persib Beruntung Punya Teja, Pemain Pelapis Unjuk Gigi

Redaksi Global News