Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Pandemi Covid-19 Tak Kurangi Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan

KSP/Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan (kemeja putih, baris kedua kanan) saat menjadi pembicara webinar bertema “Mendukung Partisipasi Aktif Perempuan dalam Menyiapkan Generasi Emas” di Jakarta, Senin (21/12/20202).

SURABAYA (global-news.co.id) – Pandemi Covid-19 tidak mengurangi upaya penguatan perlindungan dan pemberdayaan terhadap perempuan. Pemerintah bahkan telah menetapkan kesehatan ibu dan anak menjadi program prioritas dalam rencana pembangunan.

Deputi II Kantor Staf Presiden, Abetnego Tarigan, mengatakan itu saat menjadi pembicara webiner bertema “Mendukung Partisipasi Aktif Perempuan dalam Menyiapkan Generasi Emas” yang digelar KSP dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) di Jakarta, Senin (21/12/2020). Abetnego menyebut percepatan penurunan kematian ibu dan stunting merupakan salah satunya proyek prioritas strategis pemerintah.

Sebagaimana dikutip siaran pers KSP, Abetnego menyebut, pemerintah menargetkan angka kematian ibu bisa ditekan hingga 183 per 100.000 kelahiran hidup dengan prevalensi stunting balita turun menjadi 14% pada tahun 2024.

Pada 2015, angka kematian ibu masih tinggi, dengan angka 305 per 100.000 kelahiran hidup, sementara 27,7% balita di Indonesia stunting pada 2019.

“Meski target ini ambisius, tapi bisa menggerakkan seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah cukup yakin jika didukung banyak pihak, sehingga koordinasi lintas sektor menjadi sangat penting,” ujar Abetnego dalam webiner yang diselenggarakan untuk menyambut Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember.

Lebih jauh Abetnego menyampaikan, perempuan, khususnya ibu, memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Karena itu dalam webiner ini pihaknya mengundang berbagai pihak untuk menyampaikan berbagai pandangan yang akan menjadi masukan bagi Pemerintah dalam mewujudkan perempuan yang berdaya demi Indonesia maju.

Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Upi Supriyatiningsih yang juga hadir pada webinar ini menyadari, perempuan saat ini mempunyai tugas yang tidak ringan. Upi memaparkan, perempuan harus mempersiapkan manusia-manusia hebat yang akan memajukan Indonesia. “Maka langkah awal dalam mewujudkannya dapat dimulai dari diri sendiri, yaitu menjaga kesehatan fisik dan psikis. Perempuan harus sehat untuk melahirkan generasi yang sehat, salah satunya terbebas dari stunting,” tutur Upi.

Upi juga menambahkan, perempuan sebagai arsitek peradaban bangsa, selain cerdas juga harus memiliki kepedulian yang tinggi bagi sekitarnya.

Selain itu, lanjutnya, perempuan juga harus sensitif dengan segala problematika yang ada di sekitarnya, serta menjadi penggagas ide-ide baru yang kreatif dan inovatif bagi upaya memecahkan problem masyarakat di sekitarnya.

Sepakat dengan pernyataan Upi, perwakilan Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini, Siti Rubaidah, mengatakan, perempuan sebagai ibu mempunyai peran strategis dalam upaya menyiapkan generasi bangsa. “Harus ada pengakuan negara juga atas hak-hak perempuan sebagai kepala keluarga (single mother). Selain itu juga perlu pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak, seperti pendidikan, kesehatan, day care, panti wreda bagi para lansia, layanan konseling, hingga rumah aman,” ujar Siti.

Oleh karena itu ia mendorong negara menjamin perlindungan bagi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan melalui berbagai kebijakan.ret,nto

baca juga :

WUB Makin Menggeliat, PT Taspen Akan Bantu Modal dan Pembinaan

gas

Janji Sumbang Gaji untuk Ukraina dan Palestina

Erupsi Semeru, Bupati Lumajang : Kerja Sama Lintas Sektor Percepat Relokasi Penyintas