Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Indeks Utama

Hati-hati, Ancaman Gelombang Kedua Covid Bisa Buyarkan Ekonomi Tahun Depan

Menteri Keuangan Sri Mulyani

JAKARTA (global-news.co.id) – Pemerintah terus mewaspadai munculnya gelombang kedua Covid-19 . Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan sejumlah negara seperti Tokyo, Jepang dan Korea Selatan saat ini sedang berjibaku mempersiapkan langkah-langkah tepat untuk menanggulangi terjadinya kemungkinan gelombang kedua covid tahun depan.
“Jadi untuk Indonesia kita juga perlu mewaspadai. Pada akhir tahun ini kegiatan-kegiatan masyarakat meningkat akibat adanya liburan panjang. Kemarin kita punya pilkada, dan kita harus betul-betul menjaga agar jangan sampai rem darurat harus diinjak hanya karena covid-19 mengalami eskalasi yang meningkat secara pesat,” kata Menkeu dalam video virtual, Senin (14/12/202).

Dia menambahkan beberapa negara besar juga mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk dari situasi krisis kesehatan ini. “Di Amerika Serikat, di Eropa, bahkan Jerman, sekarang sudah mempertimbangkan akan terjadinya restriksi yang sangat ketat. Prancis mengalami hal yang sama,” imbuhnya.

Menurut dia pemerintah terus akan melakukan langkah-langkah dan dukungan APBN untuk kesehatan, baik dari pengadaan APD maupun upgrade dari rumah sakit. Serta untuk penanganan tenaga kesehatan maupun untuk mereka yang sekarang harus dirawat akibat covid-19. “Pemerintah akan melakukan langkah dan dukungan APBN dilakukan sepenuhnya. Kesehatan penanganan APD , lalu upgrade rumah sakit dan penanganaan insentif tenaga kerja kesehatan,” katanya.

Resesi Masih Berlanjut
Sementara itu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan kontraksi ekonomi bisa berlanjut di kuartal IV 2020. Sesuai perkiraan pemerintah sampai akhir tahun ini ekonomi RI minus 2% hingga positif 0,6 % lebih rendah dibandingkan proyeksi awal minus 1,65% hingga positif 0,6%. “Kuartal IV diperkirakan bisa minus 2% sampai tumbuh 0,6%,” ujar Airlangga saat diskusi virtual, Senin (14/12/2020).

Menurut dia pemulihan ekonomi baru akan terlihat pada tahun depan. Pihaknya memperkirakan pertumbuhan positif akan terjadi di kuartal III hingga kuartal IV 2021. Adapun pada APBN 2021, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh positif 5%. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan pemerintah tahun ini yang minus 1,7% hingga minus 0,6%. “Pemerintah percaya bahwa di tahun 2021 ini menjadi tahun pemulihan, tahun yang memberikan peluang kepada ekonomi nasional untuk bergerak ke arah positif,” imbuhnya.

Di sisi lain pertumbuhan ekonomi juga didorong penanganan pandemi corona dengan recovery rate sebesar 82,21%. Pihaknya menandaskan bahwa tingkat kesembuhan di RI lebih tinggi dibandingkan rata-rata global. “Ini menunjukkan bahwa penanganan sudah on the right track dan penanganan di sektor kesehatan dalam bentuk testing tracing dan treatment sudah membaik dan ditambah dengan kedisiplinan masyarakat dengan memakai masker menjaga jarak dan sering mencuci tangan,” katanya. ejo, yan, sin

baca juga :

Angel Alfredo Vera Ditunjuk sebagai Pelatih Baru Persita

Redaksi Global News

Lurah Garda Depan Pelayanan Warga Surabaya, Cak Eri: Jika Tak Mampu Silahkan Mundur!

Redaksi Global News

SEA Games 2023: Indonesia Raih Emas Bulutangkis Beregu Putra ke-18