Global-News.co.id
Madura Utama

Enam Kelurahan Terendam Bajir, Gubernur Khofifah dan Bupati Badrut Tamam Tinjau Lokasi

 
PAMEKASAN (global-news.co.id) – Sebagian sudut Kota Pamekasan terendam banjir bandang, akibat hujan yang melanda kota ini sejak Jumat ( 18/12/2020)  sore. Tercatat ratusan rumah milik warga yang tersebar di sejumlah titik di  6 kelurahan/kecamatan Kota Pamekasan terendam air bah setinggi 1,8 meter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Banjir bandang ini merupakan musibah tahunan yang terjadi akibat meluapnya tiga sungai besar yang ada di kota Pamekasan yakni Sungai Kali Semajid, Kali Kaluwang dan Kali Jombang. Dan banjir kali ini merupakan yang terbesar dalam 20 tahun terakhir ini. Sebanyak 6 Kelurahan yang biasa langganan banjir antara lain Kelurahan Juncangcang, Patemon, Gladek Anyar, Kangen, Baru Rambat Kota.
Sejak pukul 15.00 Jumat (17/12/2020) Pamekasan memang diguyur hujan, bukan hanya di kota, tetapi juga di kawasan kecamatan utara Pamekasan. Akibat hujan yang melanda kawasan utara itu, air yang melalui tiga sungai besar itu semuanya masuk kota dan meluap yang  mengakibatkan sebagian sudut Pamekasan terendam banjir.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam bersama Gubernur Jatim Khofifah  Indar Parawansa Sabtu (19/12/2020)  pagi tadi mengunjungi lokasi perumahan  warga yang tergenang banjir tepatnya sebelah barat Jalan Trunojoyo  Kelurahan Patemon. Keduanya melihat dari dekat suasana warga dan rumahnya yang tergenang dan memberikan bantuan makanan.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengatakan terima kasih kepada Gubernur Jatim yang mau melihat langsung turun ke bawah khususnya masyarakat di Pamekasan yang terkena musibah banjir. Juga kepada personil TNI, polisi dan personil BPBD yang kerja luar biasa bersama masyarakat umum membantu warga terkena musibah.
Badrut Tamam mengaku sejak pukul 23.00 Jumat malam sampai pukul 03.00 Sabtu pagi tadi dia melihat secara langsung beberapa titik lokasi banjir. Dikatakan ada lima titik yang luapan sungainya lumayan  tinggi. Ada yang 50 cm, ada yang1,5 meter dan ada yang mencapai 1,8 meter. Yang tertinggi ada  dititik pusat jebolnya tanggul di Kelurahan Gladak Anyar.
“Kita akan bekerja cepat. Pertama mengevakuasi seluruh masyarakat terdampak banjir, yang kedua kita memastikan bahwa kesehatannya juga terjamin dan yang ketiga tempat evakuasinya sudah kita siapkan, yang pertama di aula Kodim yang kedua di Gedung Pemuda, yang ketiga di kantor kecamatan dan Arek Lancor,” katanya.
Yang utama harus dilakukan, kata Badrut Tamam,  adalah memastikan seluruh masyarakat aman selamat semuanya. Kemudian mendata berapa rumah korban. Terdata untuk sementara di kelurahan Patemon ini ada sekitar 120 rumah, yang di Gledek Anyar sekitar 80 rumah. Keseluruhannya dipastikan semuanya aman, baru kemudian dipikirkan langkah berikutnya.
Bupati mengakui adanya kendala bantuan pangan bagi korban banjir karena terkait keterbatasan waktu dan tenaga. Namun kemudian atas kerja sigap ibu ibu PKK berusaha untuk membuat dapur umum dan akhirmya kebutuhan pangan pagi hari bisa diatasi.
“Tadi malam jam 12 mencari warung sudah banyak tutup, terus kemudian akhirnya kita partisipasi ibu ibu PKK, kita bangunkan untuk menyiapkan makanan. kalau pagi ini semuanya dapur umur sudah siapkan karena bencana nggak pernah janjian. Alhamdulillha kita buat sigap cepat BPBD dan semua stake holder semua bekerja luar biasa,” katanya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan penyebab banjir karena ada sedimentasi sungai. Karena itu harus ada pengerukan. Lalu ada tanggul yang ternyata bermasalah,  jadilah kemungkinan luberan air akhirnya menjadi banjir.
“Menurut Pak Bupati banjir ini pada 20 tahun terakhir termasuk banjir yang cukup besar. Oleh karena itu nanti kebetulan dari ketua rumpun PUPR kita akan ketemu sama Bupati bagaimana tanggulnya bisa segera dibenahi, kemudian proses pengerukan dari sungai ini,  jadi semua kita harus lakukan proses mitigasi ambil solusi secara komprehensif,” katanya.
Saat Gubernur mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Patemon ketinggian air masih 1,5 meter. Karena itu dia berharap kegotongroyongan masyarakat dimaksimalkan. Bantuan nasi bungkus dan proses pengiriman harus bagus. Dia juga minta semua bergotong royong membantu saudaranya. Bagi yang tinggal didalam rumah karena posisi relative aman, logistic tetap harus disuplay. Bagi yang dalam kondisi memang sudah harus dievakuasi harus dievakuasi.
“Saya menyampaikan terimakasih kepada Bupati, tim BPBD, tim TNI POLRI yang melakukan evakuasi dan dari relawan Tagana juga.  Kalau lansia di evakuasi kemudian disabilitas dievakuasi ini adalah bagian penting yang kita harus lakukan. Jadi bencana alam memang kita harapkan bagaimana bisa zero accident,” imbuhnya. (mas)

baca juga :

Semester I 2020, Realisasi Belanja Daerah Melambat

Redaksi Global News

Polresta Sidoarjo Sosialisasikan Penerimaan Anggota Polri ke Sekolah

Redaksi Global News

Tragedi Kanjuruhan: Korban Asal Sidoarjo Dibolehkan Pulang Usai Dirawat Sebulan

Redaksi Global News