Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

Direktur Keamanan Siber AS Dipecat Pasca Bantah Klaim Trump Pilpres Curang

 

Direktur Keamanan Siber dan Infrastruktur Keamanan (CISA) Chris Krebs

WASHINGTON (global-news.co.id) – Di penghujung masa jabatannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus bermanuver. Kali ini korbannya adalah Direktur Keamanan Siber dan Infrastruktur Keamanan (CISA) Chris Krebs. Lewat serangkaian tweet, Trump mengumumkan pemecatan Krebs merujuk pada pernyataannya tentang keamanan pemilu.

“Pernyataan baru-baru ini oleh Chris Krebs tentang keamanan Pemilu 2020 sangat tidak akurat, karena ada ketidakwajaran dan penipuan besar-besaran – termasuk pemungutan suara oleh orang mati, pengamat jajak pendapat tidak diizinkan masuk ke lokasi pemungutan suara, ‘gangguan’ di mesin pemungutan suara yang mengubah suara dari Trump ke Biden, voting terlambat, dan banyak lagi,” cuit Trump.

“Oleh karena itu, berlaku efektif segera, Chris Krebs telah diberhentikan sebagai Direktur Cybersecurity and Infrastructure Security Agency,” kata Trump.

Twitter kemudian menandai tweet Trump karena berisi klaim terkait sengketa pemilu. Hanya beberapa jam sebelum dia dipecat, Krebs melalui akun Twitternya membantah klaim Trump dan politisi Partai Republik lainnya bahwa infrastruktur pemilihan dirusak.

“ICYMI: Atas tuduhan bahwa sistem pemilu dimanipulasi, 59 pakar keamanan pemilu semuanya setuju, ‘dalam setiap kasus yang kami sadari, klaim ini entah tidak berdasar atau secara teknis tidak koheren,'” cuit Krebs seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (18/11/2020).

Minggu lalu, CISA mengumumkan bahwa tidak ada bukti sistem pemungutan suara menghapus apa pun atau kehilangan suara, mengubah suara, atau dengan cara apa pun di-compromise. Pernyataan ini bertentangan dengan klaim Trump yang salah dan tidak berdasar tentang kecurangan pemilu.

Beberapa hari dan minggu sebelum pemecatannya, Krebs juga mempelopori upaya kuat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) untuk memerangi banyak konspirasi terkait klaim Trump yang meliputi penipuan pemilih, penipuan pemilu, dan pemungutan suara melalui surat.

Krebs juga mengelola situs web “Pengendalian Rumor” DHS yang membela upaya pemerintah AS untuk melindungi integritas pemilu. Situs ini menghapus informasi yang salah tentang penggalian dan audit, pendaftaran pemilih, langkah-langkah penghitungan suara, dan keseluruhan proses pemilu.

Dia juga menggunakan akun Twitter pribadinya, @CISAKrebs, yang sering memposting “Pembaruan Kontrol Rumor” dan me-retweet laporan berita yang menyanggah informasi yang salah dan teori konspirasi dari Trumpworld yang menuduh bahwa pemilu itu telah “dicurangi” terhadap sang presiden.

Pada minggu-minggu sebelum pemilihan presiden (pilpres), Krebs berpartisipasi dalam video dengan penegak hukum AS dan pejabat keamanan nasional lainnya untuk meyakinkan warga Amerika tentang integritas pemilu dan mengingatkan mereka bahwa memberikan suara melalui surat sangat aman, yang bertentangan dengan upaya Trump untuk menggagalkan proses tersebut.

“Saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa kepercayaan saya terhadap keamanan suara Anda tidak pernah setinggi ini. Itu karena upaya keamanan pemilu yang belum pernah terjadi sebelumnya di semua negara selama beberapa tahun terakhir,” ungkapnya.

Krebs juga mengatakan pemilih harus bersabar karena perubahan akibat Covid-19, pada 3 November, hasil pemilu mungkin tidak akan segera diketahui. zis, bsr, sin

baca juga :

Pengurus PC Fatayat NU Sumenep Dikukuhkan, Wabup Eva Sampaikan Poin Penting

Redaksi Global News

PLTS Atap, Ubah Wajah SPBU Jadi Green Energy Station

Redaksi Global News

Pemkot Surabaya Terapkan Metode Pembelajaran Outing Class

Redaksi Global News