Global-News.co.id
Indeks Madura Utama

Pamekasan Masif Perbaiki RTLH, Badrut Tamam : “Jika Rumah Sehat, Warga Akan Kreatif dan Inovatif ”

 
PAMEKASAN (global-news.co.id) – Ada yang menarik dalam pelaksanaan pembangunan di Pamekasan selama tahun 2020 ini. Sekalipun sejak awal tahun 2020 lalu dilanda Pandemi Covid-19, namun Pemkab Pamekasan justru memilki prestasi berupa makin tingginya program perbaikan rumah tak layak huni  (RLTH). Setidaknya hingga Oktober 2020 ini perbaikan mencapai 654 unit. 
 
 
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pamekasan,  Muharram,  menjelaskan yang dimaksud rumah tidak layak huni adalah rumah yang tidak memenuhi standar keselamatan dari  bangunannya, kecukupan luas minimum bangunan dan pengaruh terhadap kesehatan para penghuni rumah. 
 
 
Hingga saat ini, kata Muharram,  jumlah jumlah RLTH yang perlu ditangani Pemkab Pamekasan tersebar di seluruh kecamatan di Pamekasan. Paling banyak kecamatan kota Pamekasan sebanyak 1.998 unit, Palengaan 1.690 unit, Batumarmar 1.149 unit, Pademawu 975 unit,  Pagantenan 720 unit, Telanakan 493 unit dan Kecamatan Kadur 331 unit.
 
 
Perbaikan RLTH sangat masif  dilakukan Pemkab Pamekasan, lanjut Muharram,  mulai kurun waktu 2018-2020 yakni mencapai 1.427 unit rumah. Dengan rincian pada tahun 2017 dilakukan perbaikan RTLH sekitar 327 unit, pada tahun 2018 perbaikan RTLH sekitar 175 unit, pada tahun 2019 sebanyak 578 unit dan pada tahun 2020 hingga bulan Oktober perbaikan sudah dilakukan 654 unit. 
 
 
Angka perbaikan ini tentu menurunkan  jumlah RTLH di Pamekasan yang semula berjumlah 8.288 unit menjadi 6.354 unit. Perbaikan RTLH yang cukup masif  dalam 2 tahun terakhir ini tentu mengindikasikan komitmen pihak pemerintah terhadap masyarakat. 
 
 
“Sisa RTLH yang belum diperbaiki, terus menunggu ketersediaan anggaran, sebab anggaran daerah  terbatas dan belum bisa menjangkau jumlah RTLH di Pamekasan secara keseluruhan,” terangnya. 
 
 
Setiap tahun, kata Muharram,  kemampuan anggaran yang tersedia hingga bisa mengcover rata-rata 500 unit. Dana penunjang yang digunakan tidak hanya dari APBD tetapi juga bersumber dari Dana Anggaran Khusus (DAK) dari pusat. Dana perbaikan untuk tiap RTLH ini mencapai  Rp 17,5 juta per unit.
 
 
Sementara itu Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengatakan Pemkab Pamekasan akan meningkatkan ikhtiarnya agar masyarakat merasakan tempat tinggal yang lebih layak dan lebih baik. Sebab, kata dia, ketika masyarakat hidup layak dan sehat, maka ide kreatif masyarakat akan muncul. 
 
 
‘’Prinsip utama keberhasilan pemerintah adalah kebijakannya yang nyata kepada rakyat. Kita bersyukur program perbaikan RTLH berjalan lancar sehingga masyarakat menempati rumah layak huni. Pemerintah tidak akan berhenti untuk menciptakan kehidupan yang layak bagi rakyat,” katanya. (mas)

baca juga :

2020, Realisasi Investasi Dalam Negeri, Jawa Timur Tertinggi se-Indonesia

Redaksi Global News

Di Airlangga Forum, Baddrut Tamam: Membangun dari Fakta Bukan Keinginan

gas

Bantu Amankan Pendapatan Retribusi Parkir, Dosen ITS Rancang Parkir Digital

Redaksi Global News