JAKARTA (global-news.co.id) — Ekonomi Korea Selatan secara resmi melaporkan terjun ke jurang resesi pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Negeri Gingseng tersebut dihantam resesi dari dampak pembatasan pergerakan akibat pandemi COVID-19 sehingga berpengaruh besar pada kegiatan ekonomi dan permintaan global.
Bank Sentral Korea Selatan menyebutkan Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan sebesar 3,3% pada kuartal II atau periode April-Juni dibandingkan periode kuartal sebelumnya terkontraksi sebesar 1,3%.
Dilansir dari Reuters, Kamis (23/7/2020), negara yang menggantungkan pada sektor perdagangan tersebut kinerja ekspor barang dan jasanya mengalami penuruan tajam menacapai 16% terburuk sejak sejak 1963 silam. Penurunan tersebut menggerus hampir 40% Produk Domestik Bruto (PDB) tahun lalu. Namun di sisi lain, konsumsi swasta menghasilkan hampir setengah dari PDB mengalami kenaikan sebesar 1,4% atau tumbuh 6,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Namun, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani justru menilai Indonesia akan diuntungkan dengan resesi yang dialami Korea Selatan pada kuartal kedua ini.
“Kita bisa diuntungkan dengan dia resesi karena banyak nanti investasi Korea Selatan yang masuk ke Indonesia,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Aviliani menyebutkan, Korea Selatan yang ekonominya mengalami kontraksi 2,9% secara tahunan dan 3,3% secara kuartalan pada kuartal II ini bisa saja mendorong investasi dari Negeri Ginseng itu untuk masuk ke Indonesia.
Di bagian lain, Aviliani juga meyakini resesi yang terjadi di Korea Selatan tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. dja, yan, ndo
berita sebelumnya