Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Serangan Ulat Grayak Serang Tanaman Jagung di Probolinggo, Dewan Desak Gapoktan Minta Bantuan ke Distan Jatim

Anggota Komisi B DPRD Jatim Subianto

SURABAYA (global-news.co.id) —
Di tengah keinginan Pemprov Jatim memenuhi kubutuhan  pangan masyarakat sampai akhir 2020 di tengah pandemi COVID- 19, ternyata  bencana melanda lahan perkebunan jagung di sejumlah wilayah di Jatim. Di antaranya serangan ulat grayak di Probolinggo.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Subianto menegaskan jika serangan ulat grayak atau ulat doreng tidak saja terjadi di Probolinggo, tapi juga di Kediri dan sejumlah wilayah lain di Jatim. Artinya itu bukan lagi serangan tapi wabah.
“Untuk itu, kami berharap Dinas Pertanian setempat melayangkan surat ke gubernur dan Dinas Pertanian Jatim dengan disertai tandatangan Ketua Gapoktan . Intinya minta dilakukan penyeprotan pestisida. Dan saya pribadi siap mengawal sampai ke  Provinsi Jatim,”tegas Subianto yang juga politikus asal Partai Demokrat ini, Kamis (16/7/2020).
Untuk diketahui ratusan hektare ladang jagung di Kota Probolinggo diserang ulat grayak. Ulat dengan nama latin spdoptera exiagua ini menyerang tanaman jagung yang berusia 1 hingga 35 hari.
Sejak sepekan terakhir ini, petani jagung di Kota Probolinggo mengeluh dengan serangan ulat grayak yang merusak daun tanaman jagungnya.
Salah satu hamparan sawah tanaman jagung yang terkena ulat grayak terbanyak ada di Kelurahan/Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.
Ulat yang juga disebut dengan ulat tentara ini dengan rakus menyerang atau memakan tanaman jagung sehingga hanya dalam hitungan 2 hari saja tanaman jagung rusak pada bagian daun jagung.
Nurul Ambiya, petani jagung setempat, mengatakan serangan ulat ini membuat kerugian mencapai Rp 5-6 juta di setiap seperempat hektarenya.
Berbagai upaya penyemprotan pestisida terus dilakukan dua kali dalam sehari. Namun ulat jenis ini lebih kuat, kebal, dan tidak mudah mati.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggo Sudiman mengatakan dari data yang ada, sudah 750 hektare ladang jagung yang diserang ulat ini.
“Kami akan melakukan monitoring dan melakukan riset untuk membasmi ulat ke bagian ahli hama,” kata Sudiman. cty, nas

baca juga :

Liga 1: Bali United Waspadai Motivasi Tinggi Macan Putih

Redaksi Global News

Tertahan di Jeddah, 46 JCH Furoda Bervisa Tak Resmi Dipulangkan ke Indonesia

Dikabarkan Positif Corona, Menteri Edhy dalam Kondisi Sehat

Redaksi Global News