Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Pemprov Jatim Galakkan Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa Bersama PTN/PTS

Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak usai mengadakan pertemuan dengan jajaran Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) di Gedung Perpustakan Ubaya Surabaya, Jumat (10/7/2020) pagi.

SURABAYA (global-news.co.id) — Pemprov Jawa Timur tengah menggalakkan program Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa. Program ini merupakan inisiasi antara Pemprov Jatim dengan jajaran Forkopimda Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim sebagai tindak lanjut arahan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mengunjungi Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (5/7/2020) lalu.
Program Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa ini sebagai tindak lanjut
kerjasama pentahelix dengan PTN/PTS yang sebelumnya pernah disampaikan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai upaya menekan angka penyebaran COVID-19 di Jawa Timur.
“Konsepnya adalah Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa. Tapi sebenarnya bisa saja Satu Kampung Tangguh lebih dari Satu Mahasiswa,” ungkap Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak seusai mengadakan pertemuan dengan jajaran Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) di Gedung Perpustakan Ubaya Surabaya, Jumat (10/7/2020) pagi.
Mengawali inisiasi bersama, Wagub Emil Dardak menggandeng Ubaya dalam rangka menggali berbagai inovasi partisipasi dari perguruan tinggi.
Dia menyebutkan bahwa dalam waktu dekat, Pemprov Jatim akan menyinergikan 50 mahasiswa kedokteran Ubaya yang sudah melakukan KKN di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Langkah ini diambil bertujuan untuk lebih
mengintegrasi program yang sudah berjalan di Kampus Ubaya sendiri.
Lebih jauh, dirinya menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan peran
mahasiswa dalam menekan angka penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di Jawa Timur.
Hal ini didasarkan pada fakta di mana personel atau aparat keamanan di
daerah tidak bisa menjangkau seluruh wilayah Kampung Tangguh atau RW yang
ada.
“Maka jika satu Kampung Tangguh tidak ada support dari mahasiswa atau bahkan
Pramuka, akan memberatkan,” imbuhnya.
Namun Wagub Emil menegaskan, pihaknya belum akan memulai dengan suatublaunching secara masif. Langkah yang dilakukan lebih kepada mengintegrasikan penajaman program-program yang telah berjalan di berbagai perguruan tinggi.
“Kita rancang sesederhana mungkin. Ini yang penting adalah empati dan pedulinya. Syukur-syukur ada elemen ilmu yang bisa linear,” pungkasnya. tri

baca juga :

Yuk Saksikan Surabaya Vaganza: Ada Parade Bunga dan Budaya hingga Kirab Lampion

Antisipasi Banjir Susulan, Pemkot Surabaya Keruk Sedimentasi Kalimas

Redaksi Global News

Hari Ini PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Kelistrikan di Madura