Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Indeks Utama

Harga Rumah Anjlok, AREBI Sebut Momen Tepat untuk Investasi

GN/Titis
Salah satu calon pembeli saat melihat-lihat produk properti.

 

SURABAYA (global-news.co.id)-  Harga rumah primer dan sekunder saat ini anjlok, menyesuaikan dengan penurunan daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19.  Rumah atau hunian dengan harga di bawah Rp 500 juta per unit di Jatim saat ini paling diminati konsumen akhir maupun investor.

“Saat ini harga rumah antara range Rp 300-500 juta per unit menjadi primadona penjualan, baik rumah primer atau sekunder. Untuk harga rumah di atas Rp 1 miliar sulit terserap pasar pada situasi saat ini karena pemilik modal banyak yang menahan uangnya sembari wait and see,” kata Bidang Komunikasi dan Informasi AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) Jatim Rudy Julianto, Rabu (8/7/2020).

Dia mengakui, saat ini banyak pengembang besar yang dulunya bermain di segmen menengah atas, sekarang melakukan diversifikasi produk. Mereka merevisi produknya agar harga jual terjangkau segmen pasar menengah bawah. Misalnya dengan mengurangi luas lahan atau meredesain rumah lebih minimalis. Para pengembang juga banyak yang memberikan kemudahan cicilan atau kelonggaran fiskal lainnya, promosi dan harga khusus. Pada sisi lain, pasokan properti saat ini juga bertambah saat banyak warga menjual aset karena terdesak kebutuhan.

Dengan kondisi seperti ini, kata Rudy, justru momen yang tepat untuk melakukan investasi. Pasokan properti melimpah, harga anjlok.  “Mumpung harga jual turun, orang yang punya duit bisa investasi di properti. Investasi di sektor properti tak pernah rugi, harga tanah aja akan naik antara 10-15% per tahun. Belum lagi kalau ada bangunan dan berada di lokasi strategis, kenaikan harga lebih cepat,” katanya.
AREBI Jatim mencatat pada awal pandemi COVID-19 di Indonesia, tercatat ada penurunan penjualan unit properti. Namun saat ini, pasar properti mulai menggeliat lagi terutama untuk landed house. Kenyamanan masih menjadi keunggulan landed house yang membuat konsumen menentukan pilihannya.

“Dalam rentang waktu 6 bulan di tengah pandemi, kami bisa menjual 200 unit rumah dengan kisaran harga di bawah Rp 500 juta per unit. Saya optimistis tren kenaikan penjualan ke depan akan terus terjadi seiring kian membaiknya perekonomian,” katanya.  tis

baca juga :

DPRD Gresik Belajar Pembentukan BPD ke Pamekasan

Redaksi Global News

Pasokan Batubara Cukup, Pemerintah Jamin Tak Ada Pemadaman hingga Maret

Redaksi Global News

Festival Akuatik Indonesia 2022: Jatim Sabet Juara Umum