SURABAYA (global-news.co.id) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Mei 2020 barang utama ekspor non migas Jatim didominasi oleh perhiasan/permata dengan nilai sebesar 278,07 juta dolar AS, naik 248,08 persen dibandingkan sebelumnya 79,886 juta dolar AS.
Posisi kedua ekspor terbesar adalah tembaga dengan nilai sebesar 110,18 juta dolar AS, serta lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai sebesar 101,62 juta dolar AS.
“Secara kumulatif, selama Januari-Mei 2020, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar 8,39 miliar dolar AS atau turun 0,15 persen dibandingkan Januari-Mei 2019, sebesar 8,40 miliar dolar AS,” ujar Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Dadang Hardiwan dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).
Sementara negara tujuan ekspor non migas Jatim terbesar pada Januari – Mei 2020 adalah Jepang mencapai 1,174 miliar dolar AS (dengan peranan 14,30 persen) disusul berikutnya ekspor ke Amerika Serikat sebesar 1,012 miliar dolar AS atau dengan peranan 12,33 persen, dan ke Tiongkok sebesar 993,97 juta dolar AS dengan peranan 12,11 persen.
Sedangkan nilai ekspor non migas ke kawasan negara-negara ASEAN mencapai 1,771 miliar dolar AS atau dengan kontribusi sebesar 21,57 persen, sementara ekspor non migas ke Uni Eropa sebesar 589,95 juta dolar AS (7,19 persen).
Dadang mengatakan, bahwa nilai ekspor Jawa Timur pada Mei 2020 total mencapai 1,25 miliar dolar AS atau turun sebesar 8,25 persen dibandingkan April 2020. Nilai tersebut dibandingkan Mei 2019 juga turun sebesar 30,82 persen.
Besaran ekspor non migas Mei 2020 mencapai 1,24 miliar dolar AS atau turun sebesar 9,53 persen dibandingkan April 2020. Nilai tersebut dibandingkan Mei 2019 juga turun sebesar 28,24 persen.
Selanjutnya nilai ekspor migas pada Mei 2020 mencapai 18,09 juta dolar AS atau naik sebesar 2.622,75 persen dibandingkan April 2020. Akan tetapi nilai tersebut turun sebesar 80,03 persen jika dibandingkan Mei 2019. tis