Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

Arab Saudi Catat 1.147 Kasus Baru Corona, Makkah Tertinggi

Arab Saudi kembali mencatat 1.147 kasus baru infeksi corona (COVID-19) selama 24 jam terakhir.

RIYADH (global-news.co.id) – Arab Saudi kembali mencatat 1.147 kasus baru infeksi corona (COVID-19) selama 24 jam terakhir. Dengan begitu, total kasus COVID-19 di seluruh kerajaan itu kini menjadi 11.631 kasus.

Pemerintah Arab Saudi melihat peningkatan yang stabil dalam kasus-kasus infeksi virus tersebut selama beberapa hari terakhir, menyusul lonjakan data yang diperoleh hasil pengujian massal. “Sekitar 76 persen dari kasus baru yang kami catat, ditemukan melalui upaya kerajaan dalam pengujian lapangan,” tutur Juru Bicara Kementerian Arab Saudi Dr Muhammad Al-Abdul Ali seperti dikutip oleh Saudi Press Agency (SPA), Selasa (21/4/2020).

Dia mengatakan, 150 tim medis mengunjungi berbagai kawasan permukiman di seluruh negeri untuk menyaring orang-orang yang terinfeksi COVID-19 dari rumah mereka. Lebih dari 500.000 orang telah menjalani tes itu sejauh ini.

Al-Abdul Ali juga mengumumkan lima kasus kematian baru akibat virus corona, sehingga jumlah pasien yang meninggal karena wabah itu di Arab Saudi sekarang menjadi 109 jiwa. Saat ini, ada 9.882 kasus aktif di Arab Saudi, dan sebanyak 1.640 orang di antaranya telah sembuh.

Makkah mencatat jumlah kasus baru tertinggi (305 kasus), disusul Madinah (299 kasus), Jeddah (171 kasus), Riyadh (148 kasus), dan Hufof (138 kasus). Berikutnya, di Taif (27 kasus), Jubail (12 kasus), Tabuk (10 kasus), Khulais (delapan kasus), Buraidah (enam kasus), dan Dammam (lima kasus).

Selanjutnya, di Al-Makhwa (tiga kasus), Unaizah, Al-Hada, Dhahran, dan Arar (masing-masing dua kasus), serta Mahayel, Al-Jouf, Qunfudah, Qurayyat, Sabt al-Alaya, Al-Quraie, dan Baha (masing-masing satu kasus). zis, ine

baca juga :

Lapangan Masih Direnovasi, Persik Latihan di Boyolali

Lantik Pengurus PWI Situbondo, Ketua PWI Jatim Dorong Wartawan Daerah Ikut UKW

Demokrat Desak Presiden Jokowi Berhentikan Stafsus Andi Taufan

Redaksi Global News