Global-News.co.id
Indeks Pendidikan Utama

UMK Hari Kedua, 3 Bacarek Unair Paparkan Program-program World Class University

Bakal calon Rektor Unair memaparkan rencana strategis dan program kerja unggulan lima tahun ke depan di sesi UMK hari kedua, Rabu (19/2/2020).

SURABAYA (global-news.co.id)  – Proses seleksi dan pemilihan calon rektor Universitas Airlangga (Unair) 2020-2025 tiba di sesi Uji Masyarakat Kampus (UMK) hari kedua. Seperti halnya pada hari pertama, tiga bakal calon rektor juga memaparkan rencana strategis dan program kerja unggulan lima tahun ke depan,  Rabu (19/2/2020).

Bertempat di Aula Garuda Mukti Kampus C Unair, sesi pertama UMK berlangsung dengan sangat meriah itu, dihadiri langsung oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, dan tim penilai.  Kegiatan itu, dibuka dengan laporan oleh Ketua Pemilihan Calon Rektor 2020-2025 Prof  Suryanto.

Dalam sambutannya, Prof Suryanto menegaskan bahwa dengan adanya UMK hari kedua itu, diharapkan dapat memperkenalkan bacarek kepada masyarakat kampus dengan paparan program strategis yang sesuai dengan visi misi statuta Unair. “Selain itu, dengan paparan program kerja lima tahun ke depan, masyarakat kampus dapat mengetahui cara komunikasi setiap carek,” kata Prof Suryanto.

Selanjutnya, sambutan dilanjutkan oleh Ketua Senat Akademik Prof Djoko Santoso yang mengulas tentang urgensi proses pemilihan rektor yang sudah sampai di tahap UMK.

Menurut Prof Djoko, proses UMK merupakan sebuah tahapan yang sangat penting dan terhormat. Sebuah pesan tersampaikan, bahwa seluruh civitas harus mencintai dan menjaga nama besar Unair, salah satunya dengan menjaga diri kita dan asosiasi antar alumni.

Usai sambutan, proses UMK dilanjutkan dengan sesi presentasi yang dipandu langsung oleh Pakar Hukum Unair Dr Suparto Wijoyo SH, MHum dan Dosen Fakultas Farmasi Dewi Melani Hariyadi SSi, Apt, MPhil, PhD.

Selanjutnya, paparan pertama calon rektor disampaikan oleh Rumayya SE, MReg Dev, PhD. Dalam paparannya, Rumayya menjadikan Nobel Prize Winner sebagai target selama kepemimpinannya. Menurutnya, nobel merupakan sebuah penghargaan besar yang pantas untuk menjadi impian universitas.

Rumayya yang merupakan dosen FEB Unair juga menjelaskan bahwa calon pemenang nobel 2045 adalah para dosen baru yang saat ini berusia 25-30 tahun, yang melakukan riset doktoral dan mempublikasikan karya terbaik akademik di umur 40 tahun, dan karya tersebut mendapat rekognisi nobel setelah 15 tahun (2045). “Satu hal utama jika kita ingin memenangkan nobel, maka input dan proses harus bagus,” katanya.

Usai Rumayya, paparan calon rektor selanjutnya disampaikan oleh Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto drh, DEA yang menegaskan tentang pentingnya mewujudkan Unair sebagai World Class University yang Excellent with Morality.

Menurut Prof Bambang kebijakan ada untuk memunculkan sebuah prioritas. Ia menyebutkan, bahwa baik kebijakan, visi, dan misi Unair telah relevan dengan kebijakan di Kemendikbud sehingga harus dioptimalkan.

“Penguatan ekosistem dengan transformasi Unair baik di bidang digitalisasi maupun inovasi akan dapat berkontribusi, baik di lokal maupun nasional. Sehingga, rekognisi dan reputasi internasional akan dengan mudah dicapai,” kata Guru Besar FKH Unair ini.

Sebelum menutup paparan, Prof Bambang menekankan jika kurikulum bebas merdeka berjalan dengan baik, maka dapat meningkatkan target universitas baik lokal, nasional, dan international secara terukur.

Sebagai pemapar terakhir calon rektor disampaikan oleh  Prof  Dr  Dwi Setyawan  SSi., MSi, Apt. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa dalam mengatasi VUCA seorang pemimpin harus memahami dan mampu menjelaskan dengan baik, untuk menghadapi persoalan-persoalan yang sangat kompleks di era revolusi Industri 4.0.

Untuk mendukung pernyataan tersebut, Prof Dwi menginisiasi sebuah strategi Unair Smart University (U-Smart) sebagai langkah untuk menggapai prestasi dunia. Olehnya dibagi menjadi tiga kategori, yakni  U-Smart Academic,  U-Smart Research, dan U-Smart Community Services. “Saya yakin dengan sinergitas strategi, program, dan seluruh civitas akademika, Unair bisa mencapai 200 WCU pada 2025,” katanya. tri, hms

baca juga :

Edupark Semen Gresik Rembang, Inspirasi Percontohan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Warga

Redaksi Global News

Bupati Baddrut Tamam Raih Penghargaan Sebagai Tokoh Pembina Koperasi Terbaik

gas

Bupati Optimis RSUD Dr Slamet Martodirjo Naik Jadi Type B Plus

gas