Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

Salaman Ditolak, Ketua DPR Robek Naskah Pidato Trump

Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi,  merobek teks pidato Presiden AS, Donald Trump

WASHINGTON DC (global-news.co.id) – Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi dan Presiden AS Donald Trump benar-benar nampak seperti berperang. Pelosi yang merupakan pemimpin pemakzulan Trump memperagakan gestur yang keras sebagai bentuk perlawanan terhadap Trump: merobek-robek teks pidato Trump.

Ini adalah peristiwa politik heboh yang terjadi saat momen pidato kenegaraan di US Capitol, Washington, Selasa (4/2/2020) waktu setempat. Pelosi merobek salinan naskah pidato kenegaraan State of the Union (SOTU) Trump.

Awalnya, Pelosi mengabaikan tradisi pemanggilan presiden saat akan berpidato. Lazimnya, ketua DPR akan mengatakan, “Para anggota Kongres, saya memiliki hak istimewa tinggi dan kehormatan tersendiri untuk menghadirkan kepada Anda, Presiden Amerika Serikat.” Namun kali ini Pelosi hanya memperkenalkan Trump dengan mengatakan, “Para anggota Kongres, Presiden Amerika Serikat.”

Trump maju. Namun, pria berambut khas itu menolak bersalaman dengan Pelosi yang jelas-jelas telah mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Seperti diberitakan AFP, Rabu (5/2/2020), saat Trump berpidato mengungkapkan berbagai pencapaiannya selama ini, Pelosi terlihat tersenyum sinis. Pidato kenegaraan Trump disampaikan sehari menjelang keputusan persidangan pemakzulan Trump di level Senat AS. Juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley, mengatakan, Trump tidak menyinggung tentang “pemakzulan” dalam pidatonya.

Setelah Trump menyelesaikan pidatonya yang berlangsung hampir 90 menit, Pelosi merobek salinan naskah pidato Trump. Saat itu Trump yang berdiri membelakangi Pelosi tidak melihat kejadian tersebut.

Ketika Trump selesai berpidato, Pelosi pun berdiri dan merobek-robek salinan naskah pidato Trump. Ini adalah gestur perang yang nyata. Saat itu Pelosi berdiri di samping Wakil Presiden AS, Mike Pence, yang bertepuk tangan usai pidato Trump.

Saat ditanya mengapa dirinya merobek salinan naskah pidato Trump, Pelosi menjawab, “Itu merupakan hal yang sopan untuk dilakukan, dibanding alternatif lainnya.”

Aksi politisi Partai Demokrat tersebut menuai kecaman dari para anggota kongres dari Partai Republik, pendukung Trump.

“Betapa piciknya Pelosi. Merobek selembar kertas tidak mengubah fakta-fakta yang tertulis di atasnya — warga Amerika menang, terlepas dari Demokrat yang tidak melakukan apa-apa,” kata Pemimpin Minoritas DPR AS, Kevin McCarthy dalam cuitan di Twitter seperti dilansir media The Hill.

Politikus Partai Republik lainnya, Steve Scalise menyerukan Pelosi untuk meminta maaf atas perbuatannya itu. “Itu tercela, itu sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan. Dia harus minta maaf untuk itu — maksud saya seluruh negara menyaksikan dan Anda harusnya lebih baik dari itu,” ujar Scalise kepada The Hill.

Politikus Mike Johnson yang menjabat ketua Komisi Studi Partai Republik, mengatakan, Pelosi telah semakin membuat perpecahan dengan tindakannya. “Merobek naskah pidato pada akhirnya adalah bentuk yang sangat buruk — persis kebalikan dari apa yang menjadi nada pidato dan suasananya,” katanya kepada The Hill.

“Itu bukan pidato yang terlalu partisan sama sekali, itu tentang kita semua bersama-sama, Amerika, dan hari-hari kita yang lebih baik dan semua itu. Jadi saya benar-benar terpana ketika dia melakukan itu, saya tidak bisa mempercayainya. Ini adalah momen untuk kepemimpinan, kita perlu menyatukan negara dan itu bukan pemandangan yang kita butuhkan,” imbuhnya.cnn

Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi, tengah merobek tes pidato Presiden AS, Donald Trump

baca juga :

Arek Suroboyo di Balik Temuan Sinar X dari Uranus

Instalasi PSEL Benowo Diresmikan, Jokowi Minta Daerah Lain Tiru Surabaya

Titis Global News

Korban Meninggal Gempa NTB Mencapai 555 Orang

Redaksi Global News