Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Pilwali Surabaya, PKB Siapkan Nama Pendamping Machfud Arifin

 

mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin

SURABAYA (global-news.co.id) –  Wakil Ketua DPW PKB Jatim Anik Maslachah mengungkapkan telah menyiapkan nama yang akan mendampingi mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin pada Pilwali Surabaya 2020. Apalagi, PKB merupakan peraih suara terbanyak kedua setelah PDI Perjuangan pada Pileg Surabaya 2019., PKB merupakan partai peraih suara terbanyak pada Pileg Surabaya 2019, di antara koalisi lain yang sudah mendeklarasikan dukung Machfud. Namun demikian, Anick menegaskan, calon wakil wali kota Surabaya yang nantinya mendampingi Machfud, harus berdasarkan kesepakatan partai yang berkoalisi.

“Lazimnya PKB mempunyai peluang yang lebih besar. PKB urutan kedua suara setelah PDI Perjuangan di Surabaya. Tapi tentu harus ada kata sepakat dengan empat partai pengusung lainnya (Gerindra, Demokrat, PAN, dan PPP)” ujar Anick dikonfirmasi, Rabu (29/1/2020).

Anik menegaskan, PKB telah menyiapkan beberapa nama untuk mendampingi Machfud pada Pilwali Surabaya 2020. Bahkan, nama-nama tersebut dalam waktu dekat akan disodorkan ke koalisi partai dan Bacawali. Namun ia enggan memberikan bocoran nama tersebut. “Saya tidak ingin mengatakan dulu siapa, dan berapa nama. Intinya siap,” ujar Anick.

Anik hanya memastikan, semua nama yang akan disodorkan oleh PKB ialah kader internal. Pihaknya  ingin mengedepankan kadernya terlebih dahulu untuk diusulkan ke Machfud.

Sekadar diketahui, dari lima partai politik yang sudah merapat ke Machfud Arifin, PKB menjadi yang terbanyak perolehan suara di Pileg 2019, dengan raihan 153.509 suara. Kemudian diikuti Partai Gerindra 128.016 suara, Partai Demokrat 119.783 suara, PAN 78.263 suara, dan PPP 56.242 suara. Meskipun secara kursi di DPRD Surabaya, PKB dan Partai Gerindra masing-masing lima kursi, Demokrat empat kursi, PAN tiga kursi, dan PPP satu kursi.

Sedangkan partai yang nantinya tidak perlu berkoalisi dan bisa mengusung cawali-cawawali sendiri hanya PDIP, karena partai berlambang kepala Banteng moncong putih itu memiliki 15 kursi di lembaga legislatif.

Saat ini nama yang beredar sebagai calon wali kota yang akan diusung PDIP adalah Eri Cahyadi. Eri adalah anak buah Wali Kota Tri Rismaharini yang saat ini sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

Kader lain yang digadang-gadang PDIP  Whisnu Sakti Buana yang saat ini menjadi Wakil Wali Kota Surabaya. Dia juga pernah menjadi ketua PDIP Surabaya sebelum digantikan oleh Adi Sutarwijono.

Pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SCC) Surokim Abdussalam mengatakan, apabila peluang bergabung dengan PDIP sangat sulit, maka ada peluang bagi partai lainnya untuk berkoalisi mengusung Machfud Arifin.

“Jika PDIP kian sulit ditembus, maka pilihan untuk merapat ke MA (Machfud Arifin) akan kian besar. Apalagi bagi partai yang jumlah kursinya kecil, jelas tidak mau menunggu lama-lama dan ingin kejelasan di Pilwali Surabaya,” terang Surokim.

Surokim yang juga pengajar di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menilai kemungkinan adanya calon tunggal di Pilwali Surabaya sangat kecil. Alasannya, pemilih di Surabaya cukup heterogen alias beragam latar belakangnya. Kedua, pertumbuhan pemilih rasional kritis amat signifikan. Ketiga, akan jadi preseden buruk bagi partai- partai bila pemilihan wali kota hanya diikuti satu pasangan calon saja. Keempat, konfigurasi partai-partai di Surabaya tidak memungkinkan satu pasangan calon. “Akan mampu mendorong semua partai. Kelima, masih mungkin ada calon independen yang bisa memenuhi syarat,” katanya.

Selain itu calon tunggal, kata Surokim, berisiko meningkatkan apatisme publik. “Dan bisa menjadi voters Surabaya akan melawan dengan memilih bumbung kosong,” tuturnya.

Saat ini menurutnya ada tiga nama kandidat calon Wali Kota Surabaya 2020 yang dinilai berpeluang memperoleh rekomendasi dari PDIP. Tiga nama calon dalam Pilwali Surabaya 2020 ini memiliki latar belakang serta jasa berbeda kepada PDIP. Tiga nama yang berpeluang tersebut adalah mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi.

Meski demikian, Surokhim menyebut prediksi tiga kandidat tersebut masih bisa berubah tergantung akses masing-masing terhadap DPP atau Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. “Kalau menurut saya, tidak hanya akses ke bawah, namun akses ke atas (DPP dan ketua umum) lebih memainkan peran penting,” imbuhnya. pur, ani, ins

baca juga :

Pemberdayaan Perempuan, Berkah Olahan Bawang Merah

Rangkaian Hari Santri 2023: PBNU dan Ratusan Santri Tanam 2.500 Bibit Mangrove di Surabaya

Redaksi Global News

Festival Panji Menjelajah Delapan Kota

gas