SURABAYA (global-news.co.id) – Berawal dari keprihatinan atas pendapatan BUMD milik Pemprov Jatim, Komisi C DPRD Jatim melakukan berbagai upaya agar pendapatan BUMD itu naik. Komisi C memberikan solusi, salah satunya air kemasan dan hasil buah-buahan serta sayuran yang dikelola BUMD Jatim dapat masuk ke seluruh instansi pelat merah yang ada di seluruh Jatim. Dengan begitu bisa mendongkrak pendapatan BUMD milik Pemprov Jatim.
Anggota Komisi C DPRD Jatim Lilik Herawati mengakui jika pengelolaan BUMD yang ada kurang optimal. Seharusnya air kemasan yang saat ini dikelola oleh PT Moya bisa dipacu lebih optimal dengan masuk di sejumlah instansi milik pemerintah di Jatim. “Kami Komisi C akan terus mendorong agar BUMD dapat bekerja secara optimal. Contohnya pabrik kemasan air minum PT Moya yang notabene BUMD milik Jatim terlihat hanya ada di sebagian kantor pemerintah saja. Seharusnya mereka mampu menguasai pasar khususnya di kantor pelat A Jatim hingga rumah sakit,” ujar politikus asal PKS ini, Kamis (30/1/2020).
Selain air kemasan, lanjut Lilik sayur mayur dan buah-buahan yang dikelola Puspa Agro bisa memanfaatkan rumah sakit milik pemerintah di seluruh Jatim untuk dapat menjadi pasar yang empuk bagi produksi milik Jatim ini. Apalagi diketahui kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan yang tersedia di Puspa Agro cukup banyak.
“Tidak sampai di situ saja. Puspa Agro juga harus mampu mengembangkan sayapnya dengan masuk di rumah sakit swasta dalam menyuplai kebutuhan bahan makanan. Saya yakin kalau hal ini dilakukan lebih serius maka dapat meningkatkan pendapatan mereka,”tegas Lilik. ani