Global-News.co.id
Madura Utama

Badrut Tamam Ingatkan Wartawan Bahaya Post Truth

Badrut Tamam didampingi Raja’e.

PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengingatkan wartawan tentang bahaya atau dampak negatif era Post Truth atau era pasca kebenaran. Era yang disebabkan oleh dampak canggihnya teknologi informasi dan komunikasi ini, kata dia, memiliki dampak negatif yang sangat besar sekalipun juga ada dampak positifnya.

Bupati mengemukakan hal itu saat bersilaturrahmi dengan para pekerja media di Pamekasan Selasa (21/1/20/20). Ada dua organisasi wartawan lokal yang bersilaturrahmi dengan Bupati saat itu, yakni Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) yang dipimpin ketuanya Miftahul Arifin dan Forum Wartawan Pamekasan (FWP) yang dipimpin oleh Syamsudin.

“Di era post truth ini ada dua dampak pertama dampak positif. Dimana di era ini banyak hikmah yang bisa secara positif diperoleh oleh manusia khususnya kalangan generasi muda untuk mendapatkan lapangan kerja yang tak terbatas. Kalau sebelumnya untuk jadi pengusaha angkutan harus punya banyak mobil namun di era ini tidak perlu,” katanya.

Era pasca kebenaran ini, lanjut Badrut Tamam, juga memiliki dampak negatif, yaitu terjadinya sikap apologis yang ekstrem dari masyarakat. Di era ini masyarakat meyakini kebenaran sebuah informasi tidak berdasarkan kepada fakta fakta, tidak berdasarkan pada hukum dan ilmu pengetahuan, bahkan juga tidak banyak menjadikan dalil dalil kitab suci agama sebagai pijakan.

Di era ini, kata Badrut, yang menonjol adalah sikap subyekif pribadi, kepentingan diri, kelompok dan lain sebagainya. Jika ada informasi yang berasal dari kelompoknya pasti diyakini kebenarannya dan jika ada informasi yang berasal dari luar kelompok pasti apriori apatis dan menilai negatif.

Akibatnya bangsa ini dirundung kebencian antar satu kelompok dengan lainnya.

Karena itu kepada para wartawan, Badrut Tamam berharap agar bisa bekerja jujur, etis dan professional. Dia mengaku selalu ingin membangun komunikasi yang tak berjarak dengan siapapun termasuk para wartawan.

“Saya tak ingin bersifat seperti priyayi, tidak boleh ada jarak antara Bupati dengan wartawan, Kabag Humas dan lainnya, “ tandasnya.

Dampak negatif era post truth ini, kata Badrut Tamam, disebabkan oleh kecanggihan teknologi informasi, khususnya yang melalui media social. Media social dipakai untuk mengunggah berita hoax yang disebarkan secara viral untuk memprovokasi atau mempengaruhi opini dan tindakan public sesuai dengan target dan tujuannya.

Terkait dengan kepemimpinannya bersama wakilnya Raja’e, Badrut Tamam kembali mengungkapkan bahwa dirinya ingin sekali membangun Pamekasan dengan cepat. Karena itu dia mengaku foto pasca pelantikan bersama wabupnya, Raja’e, di Surabaya beberapa waktu lalu, dia memilih foto dengan melompat berdua, tidak seperti Bupati dan Wabup lainnya.

“Anda lihat kami berdua sesudah dilantik, kami berdua melompat. Itu maknanya kami ingin membangun Pamekasan dengan cepat karena itu perlu melompat. Namun faktanya banyak pihak terkait yang tidak faham tentang itu. Justru yang faham adalah orang orang luar Pamekasan, seperti dari Surabaya dan Jakarta,” ungkapnya. (mas)

baca juga :

Reuni Haji Talang Mas Disambut Antusias

gas

Hari Ketiga Peparnas Papua, Pemecahan Rekornas Warnai Lomba Cabor Renang

Redaksi Global News

Laga Sore Ini, Widodo Waspadai Power Pemain Muda Persela

Redaksi Global News