PAMEKASAN (global-news.co.id) – Wakil Bupati Pamekasan Raja’e mengajak seluruh elemen masyarakat harus dengan jujur dan tulus mencintai lingkungan. Salah satunya dengan membuang sampah dengan tulus pada tempatnya dan tidak membuang di sembarang tempat.
Semangat menggelorakan kepedulian pada lingkungan bagi masyarakat tersebut dilontarkannya pada saat dia menghadiri acara World Cleanup Day (WCD), yang digelar di kawasan hutan mangrove Pantai Tlanakan Kecamatan Tlanakan, Senin (23/9/19). Saat itu dia mengajak masyarakat mencintai lingkungan dengan sepenuh hati.
“Mengapa saya ajak untuk memiliki semangat peduli lingkungan secara jujur dan tulus, karena jika kepeduliannya itu tidak datang dari perasan yang jujur dan tulus maka tidak akan bertahan lama. Akan sadar pada saat baru diberi peringatan saja dan setelah itu bisa lalai lagi. Padahal masalah peduli lingkungan itu harus diperhatikan secara kontinyu,” katanya.
Dia meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, kata dia, sampah terutama sampah plastik sangat sulit diurai. Sampah plastik tersebut, jelasnya, akan mengganggu ekosistem laut. Apalagi, sampah menumpuk di hutan mangrove.
Hal itu sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan utamanya makhluk hidup yang ada di hutan mangrove. Momentum WCD atau lebih dikenal dengan nama hari bersih sedunia, kata Raja’e, diharapkan menjadi spirit bagi seluruh elemen masyarakat Pamekasan khususnya kawasan sekitar pantai agar lebih peduli terhadap lingkungan. Masyarakat wajib mencitai pantai dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
“WCD itu adalah peringatan hari bersih bersih se dunia. Artinya masalah peduli kebersihan lingkungan itu adalah kepedulian semua insan di dunia. Karena itu masyarakat Pamekasan juga harus menjadi bagian darai upaya menjaga kebersihan, utamanya kebersihan ekosistem kawasan hutan mangrove ini,” terangnya.
Dia melihat selama ini masih banyak ditemukan sampah plastik yang dibuang ke laut oleh masyarakat yang kurang sadar, dan akhirnya mengakibatkan sampah tersebut banyak menempel di akar dan batang pohon mangrove.
Hal itu, kata dia, sangat mengganggu ekosistem laut atau di kawasan hutan mangrove tersebut. Di antaranya mengganggu kehidupan ikan atau ekosistem mahluk hidup lainnya yang ada dan hidup di kawasan hutan mangrove tersebut. Dia menegaskan jika hutan mangrove bersih, selain bisa menjaga kelestarian lingkungan, juga bisa mendorong pembangunan pariwisata yang menjanjikan. (mas)