Acara defile bertajuk “Warna-Warni Nusantara” yang berlangsung Minggu (11/11) pagi, menjadi puncak rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-105 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Di acara tersebut para dokter –dari angkatan pertama hingga terakhir (1962-2012)– dengan properti dan kostum kreatif untuk menggambarkan suasana nusantara tampil heboh.
Defile diawali oleh angkatan 1975 yang membawa kereta kuda yang dinaiki dekan FK Unair, Prof Dr dr Soetojo Sp U(K), Ketua Panitia Dies Natalis Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K), dan Ketua Alumni FK Unair Dr dr Pujo Hartono SpOG (K). Berjalan di depannya antara lain dr Dodo Anando yang berkostum wayang orang. Rombongan pembuka defile ini beriringan keluar dari pintu 3 kampus A dan memutar jalan Prof Mayjen Moestopo dan masuk ke halaman kampus melalui pintu 1.
Sementara angkatan angkatan 1962 hingga 1974 tampil kompak dengan properti becak warna-warni dan melintas di jalur pendek. Angkatan 1976 menampilkan atraksi barongsai dan ular naga, hadir angkatan 1976. Dr Sjahjenny Mustokoweni SpPA (K) MIAC menjelaskan, penampilan angkatannya menunjukkan rasa persatuan satu almamater. “Berbeda tetapi tetap satu, seduluran sampe tuwek” adalah pesan yang ingin disampaikan angkatan ini.
Tak sekadar berdefile, tim juri juga melakukan penilaian pada aksi dari masing-masing angkatan. Tim juri yang antara lain terdiri dari ahli bidang seni tari, penari profesional, dan runner up Putri Indonesia 2018, menetapkan angkatan 1984 yang menampilkan tema “Damai Indonesiaku” sebagai juara pertama kontes defile. Pemenang kedua diraih angkatan 2006 yang tampil megah dengan Pesona Laut Selatan Indonesia, juara ketiga dan harapan masing-masing diraih angkatan 1969 dan angkatan senior FK Unair 1962 ke atas.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-105, Prof Budi mengaku senang acara berlangsung lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan. “Karnaval/defile angkatan ini merupakan puncak dari rangkaian Dies Natalis. Tujuannya adalah mengakrabkan dan kembali bertemu dengan almamater kita, guru-guru kita, senior, teman-teman seperjuangan, dan adik kelas,” jelasnya. ret
