Global-News.co.id
Indeks Utama

In memoriam Dr Ir Achmad Madjedi Hasan: Tak Lelah Menimba Ilmu hingga Akhir Hayat

Innalillahi wa innailaihi rajiun. Pakar geologi dan perminyakan yang juga ahli hukum bisnis Ir. Ahmad Madjedi Hasan meninggal dunia pada hari Senin 27 Agustus 2018 pukul 15.10 WIB. Sebelum dimakamkan jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jl.Bintaro Puspita Raya Blok H No.6, Perumahan Bumi Bintaro Permai, Jakarta Selatan.

“Kami dari Keluarga mohon doanya dan permohonan maaf bila Ayah kami terdapat kesalahan dan kekhilafan,” kata putra almarhum Ariadi Kusuma.

Ahmad Madjedi Hasan –yang juga pernah menulis artikel di Majalah Global Energi–merupakan lulusan Doktor Hukum Bisnis Unpad di usia 74 tahun. Ini bukti usia lanjut tidak menghalangi cita-cita seseorang untuk sekolah tinggi. Pada Wisuda Gelombang IV Tahun Akademik 2007/2008, Program Doktor Ilmu Hukum Unpad meluluskan seseorang yang istimewa, lelaki berusia 74 tahun bernama Ahmad Madjedi Hasan, yang lahir di Ampenan (NTB), tanggal 27 Desember 1934. Sebelum mengambil Program Doktor Ilmu Hukumnya, A. Madjedi pernah menuntut ilmu di Institut Teknologi Bandung, 1954-1959, dan lulus bergelar Insinyur Tambang. Tidak puas hanya menempuh studi di S-1, pada tahun 1959-1961, ia melanjutkan studi di University of Oklahoma, Norman, USA, dan pulang ke tanah air dengan menyandang gelar Master of Petroleum Engineering (MPE). Belum cukup dengan gelar dari Amerika, ia mengambil Advanced Management Program (Diploma) tahun 1980 di University of Melbourne, Australia.

Pengalaman studi di negeri orang rupanya masih belum menghentikannya menimba ilmu. Pada tahun 2004-2005, A. Madjedi melirik Universitas Padjadjaran, Bandung, khususnya Program Magister Hukum (Bidang Bisnis), dan meraih gelar M.H.. Menjadi sangat luar biasa, ketika usianya menginjak 72 tahun, ia mendaftar lagi untuk studi di Program Doktor Ilmu Hukum Unpad dan lulus menjadi doktor tepat dua tahun kemudian, dengan yudisium cum laude.

Banyak hal menarik mengiringi perjalanan hidupnya. Antara lain, tentu saja pengalaman ia bekerja. Hingga kini ia masih menjadi Arbiter di Badan Arbitrasi Nasional Indonesia, Jakarta. Selain itu ia juga seorang Petroleuem Consultant, di Jakarta yang masih aktif. Sempat menjadi General Manager PT Lirik Petroleum, Jakarta, Direktur PT Latoka Trimas Bina Energi, Jakarta, Director Seaunion Holdings Ltd, Hong Kong, President & General Manager Mainline Resources (OS) Ltd. Jakarta, dan berbagai jabatan di PT Caltex Pacific Indonesia.

Sebagai Lektor Kepala, A. Madjedi juga pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan Fakultas Teknologi Mineral Bidang Akademik (Bantuan Perusahaan dalam Program Pengembangan Masyarakat) ITB di 1986-1991, Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan ITB, juga sebagai peneliti di Lembaga Geologi & Pertambangan LIPI.

Lelaki yang fasih berbahasa Inggris ini, selain pernah ditugaskan mengajar di Jurusan Perminyakan ITB, juga di Jurusan Teknik Geologi FT UGM, Jurusan Teknik Perminyakan & Geologi UPN, serta di Akademi Permina Bandung.

Buku yang pernah dipublikasikan adalah Fundamentals of Steam Flooding (editor), PT Caltex Pacific Indonesia, terbit 1984. Buku lainnya adalah Pacta Sunt Servanda: Penerapan Asas Janji Itu Mengikat dalam Kontrak Bagi Hasil, dan buku berjudul Pacta Sunt Servanda: The Principle and its Applications in Petroleum Production Sharing Contract, keduanya diterbitkan oleh Penerbit Fikahati Aneska, Jakarta, tahun 2005.

Selain itu ia juga pernah menulis di berbagai media massa, misalnya Kompas, Bisnis Indonesia, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Riau Pos, dan sebagainya. Berbagai makalah pun ia susun untuk berbagai kebutuhan presentasi, baik di Bandung, Jakarta, Bali, Singapore, Houston, dan lain-lain. Profilnya pun pernah muncul di majalah Petrominer bulan Juni lalu.

Walaupun ia terjun dalam bidang hukum bisnis, namun ia tetap tidak meninggalkan kepakarannya dalam bidang perminyakan. Disertasi yang ia susun dan meraih cum laude berjudul “Kontrak Minyak dan Gas Bumi antara Pemerintah dan Investor Dihubungkan dengan Asas Keadilan dan Kepastian Hukum dalam Hukum Perjanjian Indonesia” disidangkan bulan Mei 2008.

Penghargaan yang pernah ia raih adalah Best Paper Award (1993, Universitas Trisakti), penghargaan atas peran serta dalam pembangunan Jurusan Teknik Geologi (Jurusan Teknik Geologi UGM, Februari 1994), dan penghargaan atas peran serta dalam pendirian Jurusan Teknik Perminyakan ITB (Agustus 2002). (Erfandi Putra, unpad.ac.id)

baca juga :

Erupsi Semeru, Warga Terdampak Terima Donasi Rp 642,3 Juta dari Hiswana Migas

Redaksi Global News

Perekaman KTP Elektronik Ditunda Selama Pandemi COVID-19

Wakil Bupati Khalil Asyari: Saya Titip Pamekasan pada Wartawan

Redaksi Global News