Global-News.co.id
Indeks Kesehatan

Ini Tanda-tanda Penis Patah

GN/ilustrasi

Tulang patah sudah jamak terdengar. Tapi penis patah bisa jadi jarang terjadi. Kalau kondisi itu terjadi pada anda sebagai seorang pria tentu akan menjadi kekhawatiran tersendiri. Bayangkan jika penis bengkok tiba-tiba, yang biasanya terjadi saat bercinta. Itulah yang bisa menandakan penis patah.

Anda bisa mengetahui penis patah dari suara yang seperti retak. Ketika penis patah, Anda akan segera kehilangan ereksi. Saat penis patah, jaringan yang berada di dalam penis ikut robek. “Terkadang penis akan terlihat seperti terung, yang membengkak dan berubah warna menjadi hitam dan biru,” kata Brian Christine, seorang urolog di Urology Centers of Alabama, Amerika Serikat seperti dikutip dari Men’s Fitness.

Mengutip klikdokter.com, saat terjadi apa yang disebut penis patah, sering terdengar suara seperti meletus, menjentik, atau retakan. Munculnya suara terdengar pada sebagian besar kasus. Sebanyak 80 persen penderita penis patah mengaku mendengar suara. Hal ini segera diikuti perubahan penis dari tegang menjadi lemas. Bisa juga muncul rasa nyeri, dari ringan hingga berat, tergantung dari tingkat keparahan cedera.

Saat pemeriksaan, dapat muncul kelainan serupa terong, yaitu penis yang mengalami deformitas, pembengkakan, dan berwarna kebiruan. Sering penis melengkung. Bisa juga terdapat darah pada lubang penis, terutama apabila penis mengalami kerusakan pada uretra. Memar juga dapat muncul yang bentuknya seperti kupu-kupu, dan ditemukan pada perineum (daerah antara lubang dubur dan bagian alat kelamin sebelah luar), skrotum (kantong buah zakar), dan perut bagian bawah.

Sekadar diketahui, penis terdiri dari jaringan erektil: dua buah korpus kavernosum (batang penis) pada sebelah kiri dan kanan, serta sebuah korpus spongiosum (satu rongga yang berada di bawah korpus kavernosa yang mengelilingi uretra).

Kedua korpus kavernosum diselimuti tunika albuginea, yang merupakan kapsula padat, terdiri dari jaringan ikat padat tidak teratur, dan berperan pada terjadinya ereksi. Saat terjadi ereksi, penis akan memanjang dan mengeras. Hal ini disebabkan masuknya darah ke dalam korpus kavernosum.

Saat dalam keadaan lemas, cedera jarang terjadi karena dalam kondisi ini penis memiliki mobilitas dan fleksibilitas yang baik. Sebaliknya, saat mengalami ereksi, penis menjadi tegang dan mobilitasnya pun kurang baik. Pada keadaan ini tunika albuginea akan menipis, menjadi kaku, dan kehilangan elastisitas.

Jika pada keadaan ereksi terjadi trauma mendadak pada penis atau bengkok abnormal pada penis, maka ada kemungkinan terjadinya robekan pada tunika albuginea. Hal ini juga bisa menimbulkan cedera pada korpus kavernosum di bawahnya. Akibatnya, bisa timbul sobekan penis dan cedera uretra. Kondisi inilah yang dinamakan penis patah. Dan sebenarnya tidak ada kaitannya dengan tulang patah.

Sering cedera ini timbul saat melakukan aktivitas seksual, saat penis yang tegang keluar dari vagina dan menabrak perineum atau tulang pubis. Hal ini pun didukung data karena diperkirakan 95 persen kejadian penis patah muncul saat sedang melakukan hubungan intim. Penis patah juga bisa disebabkan oleh masturbasi, manipulasi penis yang sedang ereksi agar lemas, dan trauma mekanik, yaitu trauma yang mengacu pada luka tubuh atau kejutan yang dihasilkan oleh cedera fisik tiba-tiba, pada penis yang sedang ereksi.

Walau jarang, penis patah mungkin juga timbul akibat berbalik posisi di ranjang saat tidur, berpakaian terburu-buru saat sedang ereksi, dan sebagainya.

Perlu Penanganan Segera

Jika Anda atau pasangan curiga mengalami penis patah, perlu segera periksa ke dokter. Penis patah merupakan emergensi dalam bidang urologi karena berpotensi memberikan efek buruk pada kemampuan seksual dan berkemih pria secara permanen.

Selama perjalanan atau menunggu pertolongan datang, Anda dapat melakukan pertolongan pertama sendiri. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah memberikan kompres dingin. Bisa dengan membungkus es dengan kain pada penis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi obat antiradang untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.

Perlu diingat, hal yang disebutkan di atas hanya merupakan langkah-langkah pertolongan pertama. Mencari pertolongan medis tetap menjadi prioritas untuk dilakukan karena penis patah memerlukan perhatian medis segera. Semakin cepat mendapat pertolongan, maka kemungkinan kesembuhan total akan lebih besar.

Atau jika kejadian ini meimpa anda saat sudah larut malam, segera ke ruang gawat darurat. Anda perlu mengecek, apakah penis Anda dapat kembali ereksi normal. Untuk bisa sembuh dan kembali mendapatkan ereksi normal, perlu melalui pembedahan. Ahli bedah juga harus menjahit agar jaringan di dalam penis kembali terhubung.

“Jika masuk ke ruang operasi lebih cepat, maka kesembuhan penis akan lebih baik. Anda juga dapat memulihkan fungsi seksual lebih cepat. Jika tidak segera dilakukan pembedahan, berpotensi muncul jaringan parut, yang berujung pada kondisi peyronie,” kata Christine. Peyronie adalah jaringan parut yang bisa menyebabkan kelengkungan kronis pada penis saat penis ereksi. (klikdokter.com/ins)

baca juga :

Cegah Penyebaran Virus Corona, RSUD dr Soegiri Siapkan Ruangan Isolasi

Redaksi Global News

Pemerintah Diminta Jelaskan Syarat Wajib PCR bagi Penumpang Pesawat

Redaksi Global News

Pemkot Akan Lelang Mobdin DPRD Surabaya

Redaksi Global News