Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Sosok Utama

Fisikawan Dunia Stephen Hawking Meninggal

GN/Istimewa
Mendiang Stephen Hawking

LONDON (global-news.co.id) Ahli fisika terkemuka di dunia, Stephen Hawking, telah meninggal dunia pada usia 76 tahun.

Pria asal Inggris itu dikenal melalui karyanya di bidang ‘lubang hitam’ dan relativitas. Dia juga tersohor berkat buku-buku sains karangannya, termasuk “A Brief History of Time”.

Kisah hidup Hawking dituangkan dalam film Hollywood berjudul The Theory of Everything.

“Kami sangat berduka bahwa ayah kami meninggal dunia hari ini. Dia merupakan ilmuwan hebat dan pria luar biasa yang karya dan warisannya akan terus hidup untuk tahun-tahun mendatang,” sebut pernyataan bersama, Lucy, Robert, dan Tim, tiga anak mendiang Hawking.

Pada usia 22 tahun, Hawking divonis hanya bisa bertahan hidup dua tahun akibat mengidap penyakit saraf yang mempengaruhi kemampuan motorik.

Dua tahun berlalu, Hawking luput dari maut. Namun, penyakitnya membuat tubuhnya lumpuh sehingga dia harus memakai kursi roda. Dia juga tidak bisa bicara, kecuali dibantu dengan perangkat suara.

Keluarga Hawking mengatakan sang ilmuwan meninggal dunia di kediamannya dekat Universitas Cambridge.

Mereka memuji “keberanian dan keteguhan” mendiang dan juga mengatakan “kepintaran dan humornya” menginspirasi orang-orang di seluruh dunia.

“Dia pernah berkata, ‘Jagat ini tidak berarti banyak jika bukan menjadi kediaman orang yang kamu cintai’. Kami akan senantiasa merindukannya,” sebut anak-anak Hawking.

Hawking pernah mengungkapkan kemanusiaan berada dalam risiko bahaya karena buatannya sendiri.

Dalam kuliah tahunan BBC, Reith Lectures, ia mengungkapkan perang nuklir, pemanasan global, dan rekayasa genetika atas virus sebagai sumber risiko tersebut.

Kata Hawking, kemajuan ilmu dan teknologi menciptakan ‘cara-cara baru yang bisa mengarah pada kesalahan’. “Walau peluang bencana atas Planet Bumi dalam tahun-tahun mendatang amat rendah, namun bertambah sejalan dengan waktu dan mendekati kepastian dalam waktu ribuan atau puluhan ribu tahun,” kata Hawking.

“Pada saat itu, kita seharusnya menyebar ke ruang angkasa dan ke planet lain, maka bencana di Bumi tidak akan menjadi akhir dari umat manusia,” lanjutnya.

Hawking juga pernah mengangkat potensi risiko dari Kecerdasan Buatan, AI, untuk menjadi cukup kuat menyebabkan kemusnahan umat manusia walau pada saat bersamaan menegaskan akan ditemukan jalan untuk mengatasinya.(bbc/faz)

 

Fakta soal Stephen Hawking:

Lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris.

Awalnya menekuni studi ilmu alam di Universitas Oxford pada 1959, namun meraih gelar doktor di Universitas Cambridge.

Pada 1963, didiagnosa mengidap penyakit saraf yang mempengaruhi kemampuan motorik. Dia diperkirakan hanya mampu bertahan hidup selama dua tahun.

Mengusulkan teori pada 1974 bahwa lubang hitam memancarkan “radiasi Hawking”.

Merilis buku A Brief History of Time pada 1988. Buku itu terjual lebih dari 10 juta eksemplar.

Kisahnya dijadikan film The Theory of Everything yang dibintangi Eddie Redmayne pada 2014.

baca juga :

Desember 2020, Jatim Inflasi 0,46 Persen

Redaksi Global News

Anniversary Game: Aji Sebut Pemain Absen Versus Bali United Akan Tampil Lawan Persija

1.000 Lansia di Sidoarjo Sudah Divaksin Covid-19

gas