Global-News.co.id
Metro Raya Pendidikan Teknologi

Software Tata Kota Ciptaan ITS Digunakan 10 Negara

Nursakti (batik biru) bersama rekan-rekannya saat menunjukkan LanduseSim

SURABAYA (global-news.co.id)-Software atau piranti lunak ciptaan dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS saat ini sudah digunakan oleh 10 negara.

LanduseSim, nama piranti lunak itu, mampu merencanakan kota dengan menggunakan metode trend oriented dan target oriented sekaligus.

Nursakti Adhi Pratomoatmojo ST MSc, dosen PWK yang memprakarsai LanduseSim, mengatakan, keunggulan piranti lunak ini ialah kemampuan dalam merencanakan kota dengan menggunakan target oriented. Di mana dengan metode target oriented ini berarti perencanaan kota bisa dilakukan dengan memperhatikan sasaran yang akan dicapai di masa mendatang.

“Semisal dalam merencanakan suatu kawasan kota, lewat software ini sudah dapat diprediksi berapa target permukiman yang akan ada di masa mendatang dan fasilitas penunjang apa saja yang perlu disiapkan,” papar pria yang akrab disapa Sakti tersebut.

Keunggulan lainnya, lanjut Sakti, ialah software ini mudah digunakan, fiturnya juga mampu memprediksi perubahan lahan yang sebelumnya masih kosong.

Perencanaan dalam menata kota merupakan sebuah pekerjaan vital yang berdampak dalam pengembangan kota, baik secara fisik dan nonfisik. Saat ini banyak perencanaan kota masih menggunakan cara konvensional, yaitu dengan analisa oleh para ahli perencana lewat metode trend oriented, metode perencanaan dengan memperhatikan masa kini serta prediksi rencana masa mendatang.

Sebagai kampus terinovatif, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sudah berhasil memiliki sebuah software yang. Software ini bernama LanduseSim.

LanduseSim adalah sebuah software besutan dosen departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS yang mampu melakukan perencanaan kota melalui simulasi spasial.

Software ini tidak hanya mampu menampilkan visualisasi, tetapi juga menggunakan metode ilmiah yang kuat. Karena menggunakan variable-variabel untuk perubahan lahan.

Meskipun begitu software ini harus dioperasikan oleh pengguna yang paham betul mengenai komputasi dan sistem informasi geografis. “Sejauh ini, penggunaannya banyak dimanfaatkan oleh dosen, para mahasiswa yang sedang disertasi dan konsultan,” ujar Sakti.

Sakti menambahkan, software ini sudah banyak digunakan sejak pembuatannya tahun 2014 lalu. Bahkan saat ini, ada 10 negara yang sudah menggunakan LanduseSim karya Sakti tersebut yaitu Pakistan, Jepang, Irlandia, Argentina, Jerman, Mexico, Thailand, Mesir, Belanda, dan Indonesia sendiri.

Untuk di Indonesia, software ini sudah mulai digunakan di beberapa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “LanduseSim sudah digunakan dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” jelas pria yang juga alumnus PWK ITS tersebut.

Piranti lunak ini sebelumnya ini juga telah berhasil meraih juara pertama kompetisi inovasi produk yang dihelat oleh Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS dan mendapat dana program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPBT) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. “Software ini sudah dilirik menjadi software yang bisa dikomersialkan dan menjadi perusahaan teknologi nantinya,” ungkapnya.(faz)

 

baca juga :

Partai Garuda Deklarasi Dukung Fandi Utomo di Pilkada Surabaya

Redaksi Global News

Walikota Eri Minta RT/RW Gotong-royong Mendata Warga Miskin Surabaya

Redaksi Global News

Peringatan Hari Pahlawan, Gubernur Khofifah: Momentum Bangkit di Masa Pandemi

Redaksi Global News