Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Minggu, Jutaan Umat Muslim Bakal Badati Monas Bela Palestina

Perwakilan GNPF MUI saat menemui Plt DPR RI Fadli Zon untuk ikut serta dalam Aksi Indonesia Bela Palestina, Minggu (17/12/2017) besok.

JAKARTA (global-news.co.id)-Jutaan umat muslim Indonesia diperkirakan bakal memadati Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017) besok. Umat muslim yang dimotori Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, bakal menggelar Aksi Indonesia Bela Palestina.

Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas keputusan sepihak Presiden Amerika Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel beberapa waktu lalu. “Minimal 1 juta orang akan hadir dalam aksi besok,” kata Wakil Ketua GNPF MUI, Zaitun Rasmin saat berkunjung di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Zaitun yang juga Wakil Sekjen MUI ini mengungkapkan, kedatangannya ke gedung Parlemen ingin mengundang para anggota DPR RI untuk ikut serta dalam aksi Minggu besok. “Kami mengundang Plt Ketua DPR RI Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, dan para anggota DPR lainnya untuk ikut aksi,” katanya.

Zaitun berharap aksi solidaritas untuk Palestina ini bisa mempersatukan seluruh umat Islam di Indonesia. Bahkan, tak menutup kemungkinan aksi diikuti umat agama lain. “Masalah Palestina bukan masalah agama, tapi kemanusiaan dan keadilan menghilangkan penjajahan yang menjadi salah satu butir penting UU kita,” terang Zaitun.

Di tempat yang sama, Plt Ketua DPR RI, Fadli Zon kepada awak media menyatakan kesediaannya untuk bisa hadir ikut aksi membela Palestina pada Minggu besok. “”Insyaallah hadir bersama Pak Fahri juga, enggak ke daerah (dapil). Kalau bisa panggungnya penuh dengan tokoh nasional,” ucap Fadli.

Terpisah, Wakil Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan meminta, kepada seluruh peserta aksi Minggu besok, untuk menggunakan syal Palestina sebagai simbol kepedulian terhadap rakyat Palestina. “Saya berhadap peserta menggunakan syal Palestina sebagai tanda dukungan kepada Palestina,” katanya.

Menurutnya, aksi hari Minggu besok sebagai bentuk kepedulian terhadap bangsa Palestina yang seharusnya menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. “Ini bentuk kepedulian Indonesia terhadap bangsa Palestina,” tuturnya.

Amirsyah pun berharap PBB akan mengambil keputusan tegas atas perbuatan yang dilakukan Donald Trump. “MUI berharap PBB mengambil keputusan untuk memberikan sanksi kepada Trump,” ujarnya.

Sementara itu, aksi Indonesia Bela Palestina ini bakal mendapat pengawalan khusus dari aparat kepolisian. Tidak hanya itu, pengamanan khusus juga bakal disiapkan di Kedutaan Besar Amerika Serikat saat aksi besok. “Ya jelas dong (ada pengamanan khusus). Pengamanan kedutaan besar itu rutinitas, sudah ada proses pengamanan yang khusus. Apalagi Polri sudah paham bahwa ada gejolak, dengan statemen tentang Yerusalem ini,” ujar Brigjen Pol Mohammad Iqbal.

Menurut Iqbal, pengamanan oleh kepolisian tak melulu dengan memasang barikade atau menyiagakan kendaraan taktis seperti water cannon. Tetapi juga melalui komunikasi-komunikasi dengan pihak yang mempermasalahkan. “Proses pengamanan itu kita lakukan dengan cara soft power juga, kita lakukan komunikasi. Nah itu adalah proses pengamanan yang komprehensif,” terang Iqbal.

Iqbal kemudian mengimbau massa aksi tertib, tidak mengganggu ketertiban umum dan tidak melanggar hukum. Terkait ada-tidaknya surat pemberitahuan aksi dari panitia, lanjut Iqbal, kepolisian belum menerima. “Harus tertib, damai, tidak mengganggu masyarakat lain, tidak melanggar hukum. Sampai saat ini belum (terima surat pemberitahuan),” tutup dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo jug telah menyampaikan dukungannya terhadap Palestina dalam pertemuan KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Rabu (13/12/2017). Jokowi meminta semua anggota OKI menolak pengakuan unilateral Amerika.

Selain itu, presiden juga meminta OKI menjadi motor penggerak atas dukungan kemerdekaan Palestina, dan mengkui Yerusalem Timur menjadi ibu kota Palestina. Usulan Jokowi pun disambut baik 57 pemimpin negara anggota OKI, dan mengakui Yerusalem Timur menjadi Ibu Kota Palestina. * sir, dtk

baca juga :

Bupati  Stafkan Pimpinan OPD yang Tak Bekerja Bagus

gas

1.000 Sembako Dibagikan di Bolodewo

gas

Masa Transisi, Masyarakat di Tiga Wilayah Diminta Hormati Protokol Kesehatan

Redaksi Global News