Global-News.co.id
Indeks Nasional Pendidikan Utama

Bakamla Tugasi ITS Optimalkan Pengamanan Lautan Indonesia

Rektor ITS Prof Joni Hermana saat memberikan sambutan sebelum MoU

SURABAYA (global-news.co.id)- Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menandatangi Memorandum of Understanding  (MoU)  kerjasama di bidang keamanan dan keselamatan maritim, pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat  di Rektorat ITS, Kamis (19/10/2017).

Penandatanganan MoU dilakukan Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD dan Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla RI Irjen Pol Dr Drs Abdul Gofur SH MH.

Dalam sambutannya, Abdul Gofur yang mewakili Kepala Bakamla yang berhalangan hadir, mengatakan, MoU dengan ITS merupakan kali pertama Bakamla menggandeng institusi akademik untuk menunjang pergerakannya dalam melestarikan, menyelamatkan, dan mengamankan navigasi laut Indonesia.

Melalu kerjasama selama lima tahun ke depan, ITS diharapkan dapat membantu dalam mengkaji berbagai persoalan dan kebutuhan Bakamla dalam mengamankan laut di Indonesia. “PR besar untuk ITS adalah mengkaji bagaimana Bakamla dapat melakukan kinerja yang optimal dalam mengamankan lautan Indonesia yang luasnya adalah dua per tiga luas Indonesia, hanya dengan 700 pasukan,” tutur Abdul Gofur.

Selain itu, ITS juga diharapkan dapat mengembangkan aspek teknologi dan informasi. Di antaranya melalui teknologi nasional untuk mengawasi perairan Indonesia, yaitu desain kapal dan teknologi yang dapat mengidentifikasi masuknya kapal asing. “Dengan begitu, Indonesia dapat melakukan pencegahan masuknya kapal asing dan akan menghemat biaya BBM (Bahan Bakar Minyak, red) yang dianggarkan untuk kapal konvensional,” ujar pria kelahiran Banyuwangi, 31 Desember 1961 ini.

Sebelum pendatanganan MoU, Gofur sempat menyampaikan sambutan Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Ari Soedewo. Dalam sambutan tersebut, diungkapkan Indonesia dengan sumber daya kemaritiman yang sangat besar, telah kehilangan sumber daya lautnya sekitar Rp 300 triliun. Sementara, potensi laut yang terkelola hanya 10 persennya. “Padahal sumber daya laut ini seharusnya menyumbangkan devisa yang sangat besar untuk Indonesia. Karena Indonesia ini menjadi tempat bertelurnya ikan di dunia,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, sekitar 98 persen peredaran narkoba yang terjadi di Indonesia dilakukan melalui laut. “Penegakan kejahatan lintas negara di Indonesia ini masih lemah,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Joni Hermana  mengatakan sebelumnya sudah cukup banyak kerjasama yang telah dilakukan ITS bersama Bakamla. “Hanya saja saat itu masih belum ada payung hukum yang menaungi kerjasama-kerjasama tersebut. Dengan adanya MoU ini berarti sudah jelas payung hukumnya,” tutur Joni.

Joni mengingatkan bahwa ITS sebelumnya juga telah meluncurkan inovasi sistem peringatan dini dan monitoring keselamatan kapal serta instalasi laut yang dinamakan Automatic Identification System ITS (AISITS). “Dengan inovasi ini, kasus kecelakaan kapal dan operasional fasilitas laut seperti bangunan lepas pantai, jalur pipa bawah laut, hingga kerusakan terumbu karang akibat lalu lintas kapal akan bisa diminimalisasi,” pungkasnya. (has/faz)

 

baca juga :

Tambah Sehat, Basofi Malah Diisukan Meninggal

Pertamina Ajak Warga Surabaya Rasakan Serunya Jadi Pembalap MotoGP di Grand City

Redaksi Global News

2 Juli: Tambah 1.624 Kasus, Positif COVID-19 di Indonesia Mencapai 59.394 Orang

Redaksi Global News