Global-News.co.id
Indeks Politik Utama

Risma: Sumpah Saya Tak Maju Pilgub

Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat menjamu kunjungan Megawati Soekarnoputeri, kemarin.

SURABAYA (global-news.co.id)-Berbagai kalangan menilai, kunjungan Megawati Soekarnoputeri ke Surabaya, Senin lalu, salah satu agendanya “meminang” Walikota Surabaya Tri Rismaharini, untuk maju di Pemilihan Guberbur (Pilgub) Jatim 2018. Hanya saja, Risma dengan tegas menolaknya, karena ingin menyelsaikan tugasnya di Surabaya.

“Saya sudah mengatakan pada ibu (Megawati, Red), bahwa saya tidak mau untuk maju di Pilgub Jatim 2018.Ibu memang memintanya, tetapi saya tetap menolaknya. Sumpah saya tak akan maju Pilgub. Itu sudah final,” kata Risma dihadapan Pemimpin Redaksi (Pimred) berbagai media di Surabaya, Rabu (13/9/2017) sore.

Bertempat di Rumah Dinas Walikota, Jl. Sedap Malam Surabaya, Risma menegaskan bahkan bersumpah tidak maju dalam Pilgub Jatim mendatang.Bahkan, penegasan itu telah disampaikan Risma kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri saat melakukan kunjungan ke Surabaya, Senin (11/9/2017) lalu.

“Saya bersumpah, demi Allah, demi Tuhan.Saya sudah sampaikan ke Ibu Mega jauh-jauh hari, jika saya tidak mau maju di Pilgub Jatim 2018,” katanya.

Risma mengatakan, jika dirinya punya keinginan menjadi gubernur tentu bukan memilih menjadi gubernur Jatim.”Kalau saya mau ya tentunya memilih waktu DKI Jakarta.Tenan iku, saya sudah sampaikan ke Bu Mega sebelum ribut-ribut Pilgub Jatim,” katanya.

Ia yakin rekomendasi PDI Perjuangan bahwa calon gubernur Jatim tidak akan diberikan kepada dirinya. Seperti yang terjadi saat Pilkada DKI Jakarta, Ketua Umum PDI Perjuangan sangat memahami prinsipnya. Partai diyakini tidak akan mengusung dirinya yang ingin menuntaskan membangun dan mensejahterakan warga.

“Nggak akan, Ibu mengerti prinsip saya, karena saya tidak berkenan.Seperti yang terjadi pilkada Surabaya putaran kedua, saya bilang jika masih kuat, tapi saya tidak meminta.Rekom pun diberikan ibu.Nah POilgub ini saya tidak berkenan,” jelas Risma.

Sedangkan terkait adanya isu bakal disiapkan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilu 2019 mendatang?Risma lagi-lagi menepisnya.”Ah ono-ono ae (Ah, ada-ada saja),” kata Risma.

Ia menjelaskan bahwa dirinya dengan Presiden Kelima RI memang hubunganya sangat dekat. Megawati, kata Risma, juga mengajarkan tata kelola pemerintahan kepada dirinya.”Misal saat disposisi, Ibu mengajari kalau ragu-ragu kasih tanda merah, jangan diteken.Pesan ibu begitu,” ungkap Risma.

Kedekatannya dengan Megawati, kata Risma, tidak pernah membicarakan politik.”Yang dibicarakan hanya kondisi rakyat Surabaya bagaimana, pembangunannya,” kata Risma.

 

Khofifan Menunggu

Di tempat terpisah, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengklaim, dukungan dari sejumlah partai politik bagi dirinya untuk bertarung dalam Pilgub Jatim 2018 sudah cukup, dan hanya tinggal mengonsolidasikan saja. “Saya ingin sampaikan kalau dari partai yang memberikan dukungan sudah cukup, jikalau pada saatnya saya mengambil keputusan untuk maju, sudah tinggal memberangkatkan,” kata Khofifah, di Surabaya, Rabu (13/9/2017).

Namun demikian, dia mengaku masih menunggu saat yang tepat untuk melapor dahulu ke Presiden, jikalau sudah mengambil keputusan bertarung dalam pelaksanaan Pilkada Jatim.

“Beri kesempatan saya untuk konsolidasikan semuanya, sebab saya masih menunggu saat yang tepat untuk melapor dulu ke Presiden,” kata Khofifah.

Sementara itu, ketika ditanya terkait rencana deklarasi tim pemenangan kesiapan maju Pilkada Jatim, Khofiah juga belum bisa memastikan, dan meminta untuk menunggu saja.

Pelaksanaan Pilkada Jatim akan berlangsung pada tahun 2018 dan beberapa partai politik sejak Juni 2017 sudah membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin maju menjadi bakal calon gubernur di wilayah itu.

Berbagai kalangan mulai dari politisi, pengusaha dan beberapa pejabat di beberapa daerah sudah mulai mendapatkan dorongan dari warganya untuk maju menjadi pimpinan tertinggi di Jawa Timur.

Beberapa nama yang sudah mulai muncul ke publik dan siap berkompetisi pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang berlangsung lima tahun sekali tersebut, antara laini Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti. fan

baca juga :

Hadapi Bhayangkara FC, RD Minta Pemain Madura United Tampil Disiplin

Redaksi Global News

Bandel Ogah Pakai Masker, Siap-siap Sanksi Baru Menanti di Liponsos

Liga 1: Persebaya Optimis Rebut Poin di Markas Barito Putera

Redaksi Global News