Global-News.co.id
Indeks Utama

Bahaya Tersembunyi di Balik Kuis Lucu nan Seru di Facebook

GN/Istimewa
Salah satu tampilan kuis yang tampil di lini masa Facebook.

Seberapa cerdaskah kamu? Siapa selebriti yang sesuai dengan karaktermu? Siapa yang melihat profil kamu baru-baru ini? Akan jadi apa kamu beberapa tahun mendatang? Semua pertanyaan itu mungkin sering muncul di linimasa Facebook kamu. Ini adalah kuis yang, kebanyakan dirancang agar memberikan interaksi yang lucu dan menarik, tetapi sesungguhnya ada ancaman keamanan siber di sana.

Walaupun semua kuis-kuis itu lucu untuk diikuti dan dibagikan, namun ini tanpa disadari bisa dijadikan alat pengumpul data, dan mesin uang, bagi pihak lain yang memanfaatkannya. Semua pihak yang berbisnis lewat media sosial, punya harapan besar menjalin keterlibatan (engagement) antara produk atau jasanya dengan pengguna atau calon konsumen.

Kuis-kuis yang lucu ini jadi alat ampuh untuk pengguna menjajal sebuah layanan atau produk. Ada jengkel yang besar ketika kamu melihat hasil tes IQ teman terlihat sangat tinggi. Secara tidak sadar kamu penasaran dan mengklik tautan di linimasa kemudian ikut kuis tersebut. Tetapi ketika kamu mencoba kuis tersebut, ternyata IQ kamu tidak di atas rata-rata.

Kuis lucu ini kemudian menyebar ke jaringan pertemananmu dan tanpa sadar kamu telah mengiklankan produk sebuah situs penyedia kuis. “Tren besar adalah soal engagement,” kata Debra Aho Williamson, seorang analis senior eMarketer, dikutip dari CIO.com. “Kuis ini membuat orang memperhatikan iklan,” tambahnya.

Di Indonesia, situs yang diketahui sering menyediakan kuis-kuis itu antara lain Testony.com, NameTests.com, Pengintip.us, sampai yang level internasional adalah Test-IQ.com atau IQ-Test-Results.com untuk urusan tes kecerdasan yang tentu saja belum jelas tujuannya. Kalau mau yang untuk mengecek kepribadian, yang sering terlihat di linimasa adalah CheckMyPersonality.com. Pertanyaannya sekarang, apakah kamu tahu betul soal situs web tersebut?

Login dengan Akun Facebook

Ketika ikutan kuis di situs web semacam itu, pengguna akan diminta untuk melakukan login dengan akun Facebook. Pada tahap ini, apakah pengguna sudah membaca secara sungguh-sungguh segala syarat dan ketentuan atau kebijakan privasi yang berlaku di situs tersebut?

Jangan salah, situs seperti IQ-Test-Results.com, ternyata meminta biaya bulanan yang berulang untuk pengguna terdaftar. Lalu situs CheckMyPersonality.com ternyata meminta persetujuan dari pengguna untuk “memverifikasi akun kartu kredit Anda yang valid.” Tidak berhenti sampai di situ, CheckMyPersonality.com ternyata juga meminta wewenang untuk menggali semua jenis informasi tentang penggunanya.

Ada baiknya selalu membaca syarat dan ketentuan atau kebijakan privasi jika mendaftar sebuah akun. Ini memang melelahkan, dan biasanya orang Indonesia akan malas melakukannya, dan kalau sudah begini segala risiko keamanan akan menanti. “Situs jenis ini akan selalu menggali data karena pengguna secara sukarela menyetujuinya,” kata Ryan Jacobson, pengacara dari Entertainment Media and Privacy Law Group di firma hukum SmithAmundsen yang berbasis di Chicago, AS. “Saya khawatir rata-rata pengguna gagal mengenali atau meluangkan waktu untuk memahami hak privasi yang sebenarnya dia berikan dengan merespons permintaan konfirmasi,” ujarnya.

Data Pribadi Kita Dipakai untuk Apa?

Tidak ada yang tahu pasti data pribadi kita yang telah diberi ke situs kuis lucu-luc itu bakal dipakai untuk apa. Setelah mengetahui segala ancaman keamanan ini, kita boleh berdoa agar data pribadi tidak dicuri, apalagi membuat kita sampai mengalami kerugian finansial. Semoga. Tetapi bagi seorang marketer atau pemasar, data pribadi kamu-kamu semua di Facebook sangatlah berharga. Ada dugaan kuat ada pihak yang kemudian mengumpulkan data pribadi pengguna Facebook untuk kebutuhan strategi pemasaran atau untuk mengambil keputusan bisnis.

Lihat saja langkah yang dilakukan situs penyedia kuis lucu itu yang selalu meminta kamu untuk membocorkan segala macam rincian tentang diri kamu. Informasi digital ini adalah berlian bagi para pengiklan di dunia online.

Hasil Kuis Tak Ada Faedahnya

Dan pada akhirnya, ingatlah hasil kuis ini mungkin tidak ada faedahnya, untuk hidupmu, dan tentu tidak ada gunanya untuk bangsa dan negara. Ini semua sekadar lucu-lucuan di linimasa. Dalam kasus tes IQ secara online, banyak soal ujian yang mungkin dirancang secara asal dan tentu saja jawabannya juga asal, karena tujuan utama si pengeloa situs bukan ingin mengukur IQ pengguna, tetapi menggali data pribadi Facebook sebanyak mungkin. Bisa jadi hasil tes IQ itu sepenuhnya keliru.

Pada akhirnya, keputusan untuk mengikuti kuis lucu-lucu secara online adalah sebuah kesadaran atas keamanan dan kepercayaan: apakah kamu merasa nyaman memasukkan informasi pribadi atau informasi keuangan ke pihak yang tidak dikenal? Semuanya kembali kepada si pemilik akun Facebook. (kumparan.com)

 

baca juga :

ASN Menghuni Rusun, Walikota Eri : Ya Harus Dikeluarkanlah !

Redaksi Global News

Kinerja 2022 Positif, Laba Tahun Berjalan SIG Naik Jadi Rp 2,499 Triliun

Redaksi Global News

Data Terbaru, 42 Orang Dinyatakan Meninggal Akibat Gempa Sulbar

Redaksi Global News