SURABAYA (global-news.co.id)-Rencana anggota DPRD Kota Surabaya bakal menggunakan kendaraan dinas baru dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, terpaksa ditunda. Tak menutup kemungkinan, 46 unit mobil Innova itu tidak akan dibagikan ke anggota dewan.
Kenapa? Padahal, ke-46 mobil Innova tersebut sudah ada dan terparkir di belakang Balai Kota. Usut punya usut, penundaan pembagian Mobdin tersebut lantaran hingga kini Pemkot Surabaya masih menunggu keluarnya Peraturan Menteri (Permen) terkait Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 2017 tentang pemberian uang transportasi bagi anggota dewan.
“Kita tidak berani bagi dulu, masih menunggu di PP nunggu permen dan kita juga tidak berani bagikan ke DPRD dan tidak berani pakai,” Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Balai Kota Surabaya, Jumat (21/7/2017).
Risma mengungkapkan keraguan ini dikarenakan di PP itu pengantinya transport, bukan mobil melainkan uang transportasi. “Bunyinya memang seperti itu (uang transportasi),” ungkap Risma.
Meski menunggu peraturan menteri terhadap PP 18/2017, Risma menilai pemberian uang transportasi bagi anggota dewan lebih baik ketimbang pemberian mobil dinas. “Saya kira ini lebih baik, DPRD bisa nabung dengan uang transportasi. Setelah selesai bisa dapat kendaraan, kalau ini kan harus kembali kalau kendaraan ini,” ujar mantan Kepala Bappeko dan Kepala DKP Surabaya ini.
Berapa besar uang transportasi yang akan didapatkan anggota dewan? Risma mengaku, belum mengetahui secara pasti. Karenanya, saat ini pihaknya masih menunggu Permen terkait hal itu. “Nilainya nunggu permen. Kalau permen ada itung itungannya. Acuannya nunggu permen,” jawab Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengatakan akan mengalihkan penggunaan 46 mobil all new Innova untuk operasional dinas di Pemkot Surabaya. “Kalau disahkan ya dipakai dinas. Makanya saya hapus banyak dulu, kalau tidak salah 12 saya lelang dan ini tender termasuk mobilnya asisten,” imbuh Risma. * pur