Global-News.co.id
Indeks Pendidikan Utama

Hadang Serangan Cyber, ITS Rancang Prodi TIK

SURABAYA (global-news.co.id)- Baru saja penduduk dunia dibuat terkejut oleh serangan cyber besar-besaran yang melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Lewat serangan cyber bermodus ransomware WannaCry, hacker berhasil membuat ratusan organisasi di sekitar 99 negara di dunia dibuat pontang-panting.

Persoalan ini justru mendapat perhatian dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dekan FTIF ITS, Agus Zainal Arifin kepada awak media di sela-sela sosialisasi program studi (Prodi) di ruang Dekan FTIF ITS, Senin (15/5/2017) mengaku, ITS tertantang dan tertarik untuk membuat prodi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Keberadaan prodi tersebut, diharapkan bisa menelurkan mahasiswa-mahasiswa yang mampu mengatasi serangan cyber seperti ransomware WannaCry. Salah satu output yang ingin dilahirkan dari prodi ini adalah tenaga ahli di bidang keamanan cyber,” kata Agus, di Kantor Rektorat ITS.

Saat ini, pihak FTIF ITS telah menyelesaikan tahapan izin internal. Dimulai dari senat fakultas dan akademik dan rektorat. Kemudian, mengajukan surat permohonan BAN-PT. “Setelah diajukan, kita menunggu dokumen izinnya turun,” ujarnya.

Pihaknya mengharapkan izin ini bisa diberikan segera. Sehingga prodi ini bisa langsung diresmikan ketika mulainya pendaftaran PKM Mandiri di bulan September nanti.

Selain sebagai tenaga ahli di keamanan cyber, lulusannya juga diharapkan mampu menguasai perihal keamanan aplikasi, sebagai integrator sistem dan tenaga ahli di layanan penyimpanan langit (cloud service). “Dan juga menghadapi internet of things (IOT), seperti di Surabaya yang diaplikasikan dalam konsep smart city,” papar Agus. (nas)

baca juga :

Persiapkan Asesmen Nasional, PTM SMP Surabaya Dialihkan ke Daring

Redaksi Global News

Paksakan Pilkada, Sultan ingatkan KPU untuk Tanggungjawab bila TPS Jadi Klaster Baru

Redaksi Global News

IDAI Jatim Sebut Belasan Balita di Surabaya dan Malang Meninggal Akibat Gagal Ginjal Misterius

Redaksi Global News